SELAMAT DATANG SAHABAT PEMBELAJAR

Jumat, 18 Maret 2022

Kesepakatan Kelas Merdeka Belajar

www.mtkrahma.my.id

MODUL 01 PPMB LEVEL NOL

👉 Pra Program [2 Aktivitas] 

1. Aktivitas 1: Pembukaan Program

Tujuan:

  • Merefleksikan pengalaman disiplin pada pendidikan masa lalu
  • Membedakan peraturan dan kesepakatan
  • Menjelaskan kesepakatan kelas sebagai bagian manajemen kelas
  • Memahami kesepakatan kelas untuk memfasilitasi merdeka belajar
  • Membandingkan kesepakatan kelas secara daring dan luring
  • Menjelaskan bagaimana memandu kesepakatan kelas
  • Membuat rencana memandu kesepakatan kelas
  • Melakukan refleksi pengalaman memandu kesepakatan kelas

2. Aktivitas 2: Asesmen Pra Program [60/100]

Sebelum memulai program, Anda diharapkan mengisi Asesmen Pra Program yang bertujuan mengenali pemahaman dan kemampuan awal Anda. Pada akhir program, Anda bisa mengisi Asesmen Pasca Program dan membandingkan hasilnya dengan Asesmen Pra Program. Dengan demikian, pada akhir program Anda bisa mengetahui kemajuan pemahaman dan kemampuan Anda. 

Soal:

  • Cara yang paling efektif ketika murid di kelas melakukan pelanggaran? [Mengajak murid di kelas untuk refleksi]
  • Bagaimana cara efektif agar murid dapat berkomitmen dengan aturan yang ada di kelas? [Melibatkan murid dalam membuat kesepakatan bersama] ok
  • Manakah dari pernyataan di bawah yang menjadi ciri dari Kesepakatan Kelas? [Dibuat oleh setiap pihak yang terlibat]
  • Apa langkah awal yang perlu dilakukan guru untuk membuat kesepakatan kelas? [Guru memahami profil murid di kelas]
  • Pertanyaan yang tepat diajukan untuk memandu Kesepakatan Kelas? [Situasi kelas seperti apa yang kalian harapkan di kelas kita?]
  • Apa perbedaan antara peraturan dengan kesepakatan? [Peraturan dibuat guru, kesepakatan dibuat guru dan murid] ok
  • Untuk siapa kesepakatan kelas diperlakukan? [Untuk guru dan murid] ok
  • Disiplin diri murid pada dasarnya bersumber pada: [Kesadaran akan tujuan dan kondisi yang kondusif] ok
  • Bagaimana bentuk dan tampilan kesepakatan kelas yang efektif? [Menyesuaikan dengan tahap perkembangan murid di kelas] ok
  • Tujuan jangka panjang dari penggunaan kesepakatan kelas adalah… [Menumbuhkan tanggung jawab dalam kehidupan bersama] ok

👉 Refleksi Pengalaman Disiplin [8 Aktivitas]

3. Aktivitas 3: Bergabung Grup Pendidikan Penggerak Merdeka Belajar Level 0

Untuk menciptakan proses refleksi yang berkelanjutan Anda memerlukan teman dalam perjalanan belajar. Apa pentingnya teman dalam proses belajar? Guru merdeka belajar tidak bisa sendiri. Dengan belajar bersama kelompok Anda akan bisa mendapatkan inspirasi dari guru belajar lain dan membagikan inspirasi Anda.

Bagaimana cara bergabung bersama guru merdeka belajar lain? bergabung ke grup telegram Pendidikan Penggerak Merdeka Belajar (PPMB) Level 0 lewat tautan 

4. Aktivitas 4: Konfirmasi Bergabung di Grup Pendidikan Penggerak Merdeka Belajar Level 0 [100/100]

5. Aktivitas 5: Perkenalan Diri

Contoh perkenalan Diri
"Burung nuri burung dara, Terbang tinggi bersama lebah
Wahai saudara, Hari ini Jumat berkah. Semangat pagi Bapak Ibu. Saya Rahmawaty Polontalo [nama cloud Rahmasmile], dari IGI asal Gorontalo. Mengajar Matematika di SMKN1 Gtlo, tilawah hobi saya."

Akun Instagram Kampus Pemimpin Merdeka,  untuk mendapatkan pengetahuan dan praktik baik kepemimpinan pendidikan terkini.

6. Aktivitas 6: Refleksi Pengalaman Masa Lalu

  • Bagaimana pengalaman penegakan disiplin yang Anda alami  ketika menjadi murid di sekolah dasar?
  • Apa pengalaman paling membekas? Apa yang dirasakan ketika mengingat pengalaman tersebut?

7. Aktivitas 7: Dampak Penegakan Disiplin Semasa Sekolah

Menganalisa dampak positif dan dampak negatif dari pengalaman penegakan disiplin yang dialami.

"Dampak positif:  karena disiplin yang ditegakkan bersumber dari sekolah, maka saya selaku murid manut saja, sepanjang disiplinnya dalam batas kewajaran. Dan saya merasa berada di lingkungan pendidikan yang menempah pribadi disiplin.

Dampak negatif: rasa takut berlebihan, karena pada killer gurunya 🤭😅 (rahmasmile)"

8. Aktivitas 8: Konsep dan Miskonsepsi Disiplin

9. Aktivitas 9: Kuis Miskonsepsi Disiplin

10. Aktivitas 10: Pembahasan Kuis

Bila jawaban  semua B itu artinya  sudah paham Esensi dari Disiplin. Semua pernyataan pada pilihan A adalah Miskonsepsi Disiplin

👉 Konsep Kesepakatan Kelas [4 Aktivitas]

11. Aktivitas 11: Kesepakatan Kelas sebagai Landasan Manajemen Kelas 


Disiplin yang selama ini kita pahami adalah miskonsepsi. Disiplin yang bersifat positif fokus pada disiplin daripada hukuman. Disiplin positif mengajarkan anak untuk memahami dan mengikuti aturan baik itu di dalam kelas ataupun di luar kelas tanpa menggunakan kekerasan fisik dan verbal. Seperti yang sudah kita pelajari bersama pada topik sebelumnya tentang konsep Disiplin, salah satunya yaitu mengajarkan anak untuk memahami alasan dari sebuah aturan sehingga mereka bisa mengintenalisasi dan mengikuti secara sadar. Sekarang pertanyaannya bagaimana anak bisa memahami aturan dan mengikutinya secara sadar. Jawabannya dengan Kesepakatan Kelas! 

12. Aktivitas 12: Perbedaan Aturan dan Kesepakatan Kelas

kesepakatan kelas bisa mendukung manajemen kelas untuk membangun kesadaran akan tujuan, mengembangkan cara dan kebiasaan bersama, serta refleksi terhadap proses dan capaian untuk mencapai tujuan baik dari dimensi fisik, psikologis atau sosial. Untuk menerapkan kesepakatan kelas seringkali kita bingung membedakan apa perbedaan kesepakatan kelas dengan aturan? Mari kita membaca infografik 


13. Aktivitas 13: Kuis Konsep Kesepakatan Kelas [100/100]

Untuk memahami lebih dalam tentang aturan dan kesepakatan kelas sebelum kita mempelajari lebih jauh tentang kesepakatan kelas. Berikut terdapat kuis dalam bentuk studi kasus yang akan membantu pemahaman Anda tentang kesepakatan kelas. Dalam kuis ini terdapat contoh studi kasus interaksi guru dan murid. 

14. Aktivitas 14: Pembahasan Kuis Konsep Kesepakatan Kelas

👉 Kesepakatan Kelas dan Merdeka Belajar [5 Aktivitas]

15. Aktivitas 15: Prinsip Merdeka Belajar

kesepakatan kelas berperan sebagai landasan dalam melakukan manajemen kelas. Kesepakatan kelas yang berjalan optimal akan memberi pengaruh yang baik pada proses dan hasil belajar. Membangun kesepakatan kelas menjadi wujud dari praktik merdeka belajar. Apa yang diketahui tentang merdeka belajar? Berikut terdapat penjelasan mengenai konsep merdeka belajar dan tiga komponen yang mendasarinya.

"kesepakatan kelas berperan sebagai landasan dalam melakukan manajemen kelas. dan manajemen kelas yang dikelola berdasar kesepakatan kelas akan memberi nuansa MERDEKA BELAJAR" [rahma]

16. Aktivitas 16: Nilai Penting dalam Kesepakatan Kelas

Apa saja nilai-nilai penting dalam kesepakatan kelas?
Kesepakatan kelas yang Merdeka Belajar. Kesepakatan kelas merdeka yaitu melibatkan murid dalam penentuan tujuan, memberi pilihan cara dan melakukan refleksi terhadap proses dan hasil belajar.
Konsekuensi alami bukan hukuman. Konsekuensi alami adalah segala sesuatu yang terjadi secara alami, tanpa campur tangan orang dewasa. Saat Ibu/Bapak berdiri di tengah hujan, Ibu/Bapak menjadi basah. Saat Ibu/Bapak tidak makan, Ibu/Bapak merasa lapar. Ketika Ibu/Bapak lupa mantel Ibu/Bapak, Ibu/Bapak kedinginan. Orang dewasa yang cenderung menceramahi, menghukum, memarahi, berkata, "Sudah kubilang," atau melakukan apa pun yang akan menambah rasa bersalah, rasa malu, atau rasa sakit daripada yang konsekuensi mungkin dialami anak secara alami dari pengalaman itu. 
Anak-anak biasanya cenderung merasa bersalah atau bersalah ketika melakukan kesalahan. Kesalahan adalah kesempatan anak untuk belajar.

Dibanding menyalahkan, fokus pada solusi! 
Anak-anak adalah pemecah masalah yang sangat baik dan memiliki banyak ide kreatif untuk solusi yang bermanfaat ketika orang dewasa memberikan kesempatan kepada mereka untuk menggunakan keterampilan pemecahan masalah mereka. Terdapat prinsip 3R+1H untuk fokus pada solusi. Prinsip ini membantu mengubah kecenderungan penggunaan Konsekuensi Logis dalam mendukung Fokus pada solusi.
Bagaimana menerapkan prinsip 3R+1H agar kesepakatan kelas fokus pada solusi bukan hanya konsekuensi. Mari simak infografis pada aktivitas ini!
power point

17. Aktivitas 17: Kesepakatan Kelas dan Merdeka Belajar

kesepakatan kelas akan mewujudkan pembelajaran yang merdeka belajar. Kelas yang tidak merdeka belajar mungkin lebih tenang tapi ketenangannya bersifat semu karena murid takut dengan hadirnya guru di dalam kelas
Akan tetapi, kelas merdeka belajar mungkin ramai tapi guru dan murid mengelola keramaian tersebut pada batasan yang bisa diterima bersama.

18. Aktivitas 18: Diskusi Kesepakatan Kelas dan Merdeka Belajar

19. Aktivitas 19: Pembahasan Diskusi Kesepakatan Kelas dan Merdeka Belajar

kesepakatan kelas dan merdeka saling berkaitan satu sama lain. Mengapa demikian? 
Kesepakatan kelas akan mewujudkan pembelajaran yang merdeka belajar. Kelas yang tidak merdeka belajar mungkin lebih tenang tapi ketenangannya bersifat semu karena murid takut dengan hadirnya guru di dalam kelas. Ini disebabkan tidak adanya kesepakatan kelas sehingga murid kurang terlibat dalam pembelajaran.
Akan tetapi, kelas merdeka belajar mungkin ramai tapi guru dan murid mengelola keramaian tersebut pada batasan yang bisa diterima bersama. Hal ini dikarenakan adanya kesepakatan kelas dimana murid terlibat dalam prosesnya. 

👉 Kesepakatan Kelas Daring (Online) dan Tatap Muka (Offline)  [4 Aktivitas]

20. Aktivitas 20: Diskusi Kesepakatan Kelas Daring dan Tatap Muka

"Saat ini di sekolah saya menerapkan PTMT [50% per-shift], kesepakatan kelas kami lakukan saat tatap luring. Beberapa kendala yang disampaikan murid saat tatap daring tentu menjadi kendala bersama untuk ditemukan solusinya secara bersama dan menjadi point kesepakatan bersama pula 😊" [rahma]

21. Aktivitas 21: Prinsip Kesepakatan Kelas Daring (Online)

Pembelajaran jarak jauh dapat berjalan secara kondusif jika ada budaya kelas yang saling menguatkan antara guru, murid dan orang tua. Membangun budaya kelas dapat dimulai dengan membuat kesepakatan bersama antara guru, murid dan orang tua.  Kesepakatan yang tentu memberi dampak positif bagi semua pihak, tidak hanya salah satu semata. Akan tetapi, dalam peralihan pembelajaran menjadi jarak jauh, strategi membangun budaya kelas juga tidak bisa disamakan dengan pembelajaran pada kondisi normal. 
apa yang perlu diketahui guru dalam membuat kesepakatan kelas untuk pembelajaran online? Apa saja prinsip membangun kesepakatan kelas secara online? Berikut terdapat informasi mengenai prinsip kesepakatan kelas daring. 

22. Aktivitas 22: Kuis Kesepakatan Kelas Daring dan Tatap Muka

Apa persamaan dan perbedaan membangun kesepakatan kelas pada pembelajaran daring dan tatap muka?

23. Aktivitas 23: Pembahasan Kesepakatan Kelas Daring (Online) dan Tatap Muka (Offline)

👉 Memandu Kesepakatan Kelas Daring dan Tatap Muka [5 Aktivitas]

24. Aktivitas 24: Cara Memandu Kesepakatan Kelas Tatap Muka

Apa yang perlu dipersiapkan dalam memandu kesepakatan kelas? Bagaimana langkah memandu kesepakatan kelas untuk pembelajaran tatap muka?  [video tdk bs unduh]

25. Aktivitas 25: Panduan Memandu Kesepakatan Kelas Tatap Muka

Kesepakatan kelas dapat dibuat dengan memperhatikan ketentuan yang menguntungkan semua pihak.  Pada dasarnya, kesepakatan kelas daring dan tatap muka berorientasi pada kondisi, profil murid dan orang tua serta karakteristik kelas. 
Hal inilah yang menjadi landasan dalam membangun kesepakatan kelas.  Ketentuan dalam kesepakatan kelas dirancang dengan memperhatikan poin berikut:
  • Menggunakan kalimat positif
  • Sederhana dan mudah dimengerti
  • Jumlah poin kesepakatan dibatasi
  • Bahasa kesepakatan disesuaikan dengan jenjang dan usia murid
  • Melibatkan murid dalam membuat kesepakatan
  • Melibatkan murid untuk membuat tanda setuju di lembar kesepakatan kelas
Ketentuan tersebut dapat dijadikan sebagai panduan dalam membangun kesepakatan kelas. Lantas, bagaimana contoh kesepakatan kelas yang telah dirancang? Berikut ini terdapat dua contoh kesepakatan kelas yang dapat Ibu/Bapak diamati. 

26. Aktivitas 26: Merancang Memandu Kesepakatan Kelas Daring (Online)

Merancang kesepakatan kelas daring dengan menggunakan panduan yang telah  Ibu/Bapak pelajari. Pada dasarnya, ketentuan kesepakatan kelas tidak memiliki perbedaan yang signifikan, baik pembelajaran daring maupun tatap muka. Hanya saja, perlu penyesuaian terhadap kondisi yang berbeda antara pembelajaran daring dan tatap muka

27. Aktivitas 27: Refleksi Memandu Kesepakatan Kelas Daring dan Tatap Muka

28. Aktivitas 28: Pembahasan Refleksi Memandu Kesepakatan Kelas Daring dan Tatap Muka

Petunjuk penilaian: 
Jika mendapat jawaban “Ya” sebanyak 6-10: berhasil merancang dan memandu kesepakatan kelas. Kami rekomendasikan untuk meningkatkan kompetensi dengan mengikuti program Pembelajaran Jarak Jauh Merdeka Belajar.
Jika mendapat jawaban “Ya” sebanyak 1-5: perlu meninjau kembali konsep merdeka belajar. Kami rekomendasikan  untuk mengikuti program Guru Merdeka Belajar

29. Aktivitas 29: Asesmen Pasca Program [100/100]


1 komentar: