MICROSOFT

Penyerahan Sertifikat dari Microsoft pada kegiatan Skype-a-Thon live from Paris di SMKN 1 Gorontalo '4 APRIL 2019'

RUMAH BELAJAR PUSTEKKOM KEMDIKBUD

Implementasi Virtual Class di SMKN 1 Gorontalo - Agustus 2019

KKSI DIREKTORAT PSMK

Team Smart School SMKN 1 Gorontalo - November 2019

SELAMAT DATANG SAHABAT PEMBELAJAR

Kamis, 29 Oktober 2020

KIPRAH MN GORONTALO

PROVINSI GORONTALO

A. PROGRAM EDUKASI:

  1. RPP MERDEKA BELAJAR - Mapel MATEMATIKA, klik disini
  2. Asyiknya Membuat Video Pembelajaran dengan Powerpoint, klik disini
  3. Skill Numerasi dalam AKM, klik disini
  4. Mudahnya membuat Grafik Prolin melalui Smart Phone, klik disini
  5. Pengenalan Alat Penilaian Berbasis Android, klik disini
  6. Aplikasi Microsoft Office Mobile, klik disini
  7. Pemanfaatan Kaizala dalam Pembelajaran, klik disini
  8. Mengaktifkan Fitur Absensi Online di Google Classroom, klik disini
  9. Mengelola Pembelajaran Daring Melalui Google Classroom, klik disini
  10. Aplikasi Praktis RPP 1 Halaman, klik disini
  11. TOT Modle unt 20 peserta pengurus Wilayah & daerah [digagas oleh MN Pusat], diwakili oleh sekretaris MN Gorontalo sebagai peserta PW Gtlo, srt tgs


B. PENGURUS MN WILAYAH GORONTALO





Senin, 26 Oktober 2020

Logika Matematika

Logika Matematika

Kompetensi Inti :

Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif sesuai dengan bidang dan lingkup kajian Matematika pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam  konteks  pengembangan  potensi  diri  sebagai  bagian  dari  keluarga, sekolah, dunia kerja, warga masyarakat

Kompetensi Dasar:

3.22 Menganalisis masalah kontekstual yang berkaitan dengan logika matematika (pernyataan sederhana, negasi pernyataan sederhana, pernyataan majemuk, negasi pernyataan majemuk dan penarikan kesimpulan)

4.22 Menyelesaikan masalah kontekstual yang berkaitan dengan logika matematika (pernyataan sederhana, negasi pernyataan sederhana, pernyataan majemuk , negasi pernyataan majemuk dan penarikan kesimpulan )

Gambaran Umum Materi

Pada dasarnya, logika matematika adalah sebuah ilmu yang menggabungkan prinsip ilmu logika dan pembuktian dalam matematika. Dalam materi ini, jelas kekuatan ilmu logika dan ilmu matematika disandingkan dengan seimbang.

Materi logika matematika pertama kali muncul sebagai ilmu independen pada pertengahan abad ke 19. Sebelumnya, materi ini dipelajari melalui ilmu retorika, silogisme, dan sebagai bagian dari ilmu filsafat. Setelahnya, beberapa ilmuwan matematika besar, semisal George Boole, Augustus De Morgan, dan George Peacock mencoba mengembangkan materi ini.

Materi pertama yang akan kamu temui dalam materi logika matematika adalah konjungsi & disjungsi. Konjungsi adalah dua buah penyataan majemuk yang dihubungkan dengan kata hubung “dan”, yang simbolkan dengan lambang “∧”, sedangkan disjungsi adalah dua buah pernyataan majemuk yang dihubungkan dengan kata hubungan “atau”, yang disimbolkan dengan “∨”.

Materi kedua, Implikasi didefinisikan sebagai sebuah konsep kesesuaian. Dalam hal ini, kamu membandingkan dan menyesuaikan dua penyataan sehingga terbentuk sebuah kesimpulan dari kedua pernyataan tersebut. Implikasi memiliki makna ‘jika… maka…’ yang dilambangkan dengan simbol “→”.

Materi ketiga, Biimplikasi merupakan sebuah pernyataan ketika kedua pernyataan memiliki nilai sama-sama benar atau sama-sama salah. Biimplikasi adalah sebuah bentuk penyataan yang bermakna “jika dan hanya jika”. Biimplikasi disimbolkan dengan tanda “↔”.

Selain ketiga materi di atas, kamu juga akan mempelajari mengenai konvers, invers, kontraposisi di dalam logika matematika. Konvers merupakan sebuah pernyataan yang merupakan kebalikan dari implikasi, dimana letak dari pernyataan juga berubah, misalnya p → q menjadi q → p.

Pada dasarnya, logika matematika merupakan sebuah materi yang cukup mudah untuk kamu pahami. Hanya saja, kamu perlu terus berlatih untuk menghafal tabel dan rumus logika matematika, serta menerapkannya dalam contoh soal logika matematika. Semakin kamu giat berlatih, semakin kamu mendapatkan banyak manfaat dalam materi ini.

Daftar Isi:

  • Pernyataan
  • Ingkaran
  • Konjungsi & Disjungsi
  • Implikasi
  • Biimplikasi
  • Konvers, Invers, Kontraposisi
  • Penarikan Kesimpulan

Pernyataan

Pada dasarnya, pernyataan merupakan suatu kalimat yang bernilai benar ataupun salah, namun tidak keduanya. Sedangkan, suatu kalimat dikatakan bukan pernyataan jika kita tidak dapat menentukan apakah kalimat tersebut benar atau salah atau mengandung pengertian relatif. Di dalam logika matematika terdapat dua jenis pernyataan, yaitu pernyataan tertutup dan pernyataan terbuka. Pernyataan tertutup merupakan pernyataan yang sudah bisa dipastikan nilai kebenarannya sedangkan pernyataan terbuka yaitu pernyataan yang belum bisa dipastikan nilai kebenarannya.

Contoh:

8 + 2 = 10 (pernyataan tertutup yang bernilai benar)
4 × 6 = 20 (pernyataan tertutup yang bernilai salah)
5a + 10 = 40 (pernyataan terbuka, karena harus dibuktikan kebenarannya)
Jarak Jakarta-Bogor adalah dekat (bukan pernyataan, karena dekat itu relatif)

Ingkaran atau Negasi (~)

Ingkaran dan Negasi adalah kebalikan dari suatu pernyataan, misalnya jika suatu pernyataan bernilai benar, maka negasinya bernilai salah dan begitu pula jika suatu pernyataan bernilai salah maka negasinya bernilai benar

Contoh:

p : Semua murid lulus ujian

~p : Ada murid yang tidak lulus ujian

Pernyataan Majemuk

Pernyataan majemuk merupakan pernyataan gabungan dari beberapa pernyataan tunggal yang dihubungkan dengan kata hubung. Pernyataan majemuk di dalam logika matematika terdiri dari disjungsi , konjungsi , implikasi , dan biimplikasi.

Konjungsi (^)

Konjungsi adalah benar hanya jika kedua pernyataan bernilai benar. Pernyataan akan salah jika salah satu atau keduanya beenilai salah. Dua pernyataan dalam konjungsi digabungkan dengan tanda ” ^ ” yang berarti ” dan “.


Dari tabel disamping dapat disimpulkan bahwa dalam konsep konjungsi akan bernilai benar jika dan hanya jika kedua pernyataan (p dan q) benar

Contoh:

Budi sudah  belajar dan makan

Misalkan, untuk dapat diizinkan bermain oleh Ibu, Budi harus memenuhi kondisi di atas. Jika satu saja atau bahkan kedua pernyataan tersebut dilanggar, maka Budi tidak diizinkan untuk bermain.

Disjungsi (v)

Disjungsi adalah apabila salah satu dari dua pernyataan merupakan benar, maka hasilnya benar. Namun jika keduannya salah, maka pernyataan dianggap salah. Dua pernyataan dalam disjungsi digabungkan dengan tanda ” v ” yang berarti ” atau “. 


Dari tabel disamping dapat disimpulkan bahwa dalam konsep disjungsi hanya akan bernilai salah jika kedua pernyataan (p dan q) salah.

Contoh:

Bandung atau Palembang adalah kota yang terletak di Pulau Jawa

Pernyataan Bandung adalah kota yang terletak di Pulau Jawa adalah benar. Pernyataan Palembang adalah kota yang terletak di Pulau Jawa adalah salah. Sehingga pernyataan Bandung atau Palembang adalah kota yang terletak di Pulau Jawa bernilai benar.


Implikasi (=>)

Implikasi adalah konsep penyesuaian yang hanya dinyatakan salah jika pernyataan pertama benar dan pernyataan kedua salah. Dua pernyataan dalam implikasi digabungkan dengan tanda ” => ” yang berarti ” maka “.


Dari tabel disamping  dapat disimpulkan bahwa dalam konsep implikasi akan bernilai salah jika dan hanya jika sebab bernilai benar namun akibat bernilai salah. Selain itu implikasi bernilai benar.

Contoh:

Jika Budi sembuh maka Budi akan sekolah

Jika betul Budi sembuh lalu Budi masuk sekolah, Budi telah melakukan hal yang benar. Namun jika Budi sembuh namun dia tidak masuk sekolah, Budi telah berbuat salah karena mengingkari janjinya. Lalu, bagaimana jika Budi belum sembuh? Perhatikan bahwa Budi hanya berjanji masuk sekolah jika dia sembuh. Akibatnya jika dia masih belum sembuh, tidak masalah bagi Budi untuk masuk sekolah ataupun tidak karena dia tidak melanggar janjinya.

Biimplikasi (<==>)

Biimplikasi adalah pernyataan yang hanya akan menyatakan benar apabila kedua pernyataan bernilai sama,baik benar maupun salah. Maksudnya adalah pernyataan dianggap benar jika keduanya sama-sama salah ataupun sama-sama benar. Dua penyataan dalam biimplikasi digabungkan dengan tanda ” <==> ” yang berarti ” hanya jika “.

Dari tabel disamping dapat disimpulkan bahwa dalam konsep biimplikasi akan bernilai benar jika sebab dan akibatnya (pernyataan p dan q) bernilai sama. Baik itu sama-sama benar, atau sama-sama salah.

Contoh:

Ayah mendapatkan gaji jika dan hanya jika ayah bekerja

Jika ayah mendapatkan gaji maka ayah bekerja dan jika ayah telah bekerja maka ayah akan mendapat gaji. Sebalinya, jika ayah tidak mendapatkan gaji maka ayah sedang tidak bekerja dan jika ayah tidak bekerja maka ayah tidak akan mendapat gaji. 

Konvers, Invers, Kontraposisi

Setiap manusia pasti berpikir menggunakan logika, sehingga saat menghadapi persoalan apapun dapat dengan mudah menemukan jalan keluarnya. Tapi tahukah kamu, logika itu bekerja secara matematis?  Ada lho rumus-rumusnya dalam ilmu matematika. 

Konvers , Invers & Kontraposisi ketiganya dapat mengubah pernyataan implikasi, yaitu pernyataan majemuk dengan kata hubung "jika..., maka...". 

1. Konvers

Konvers merupakan kebalikan dari pernyataan implikasi. Rumusnya seperti disamping ini: 

Contoh kasus:

Implikasi: Jika Aura rajin baca buku, maka Aura cerdas.

Konvers: Jika Aura cerdas, maka Aura rajin baca buku.

Jadi, kalau orang tua kita bilang “Nak, kamu harus rajin baca buku biar kamu cerdas.” Berarti logikanya, orang tua kita ingin kita jadi anak yang cerdas, maka disuruh rajin baca buku. 

2. Invers

Invers merupakan negasi dari pernyataan implikasi. Rumusnya nampak disamping

Contoh kasus:

Implikasi: Jika Aura rajin baca buku, maka Aura cerdas.

Invers: Jika Aura tidak rajin baca buku, maka Aura tidak cerdas.

Paham kan perbedaan invers dengan konvers? Jadi, invers itu adalah logika yang menegasikan sebuah pernyataan implikasi. 

3. Kontraposisi

Kontraposisi merupakan kebalikan dan negasi dari pernyataan implikasi. berikut rumusnya: 

Contoh Kasus:

Implikasi: Jika Aura rajin baca buku, maka Aura cerdas.

Kontraposisi: Jika Aura tidak cerdas, maka Aura tidak rajin baca buku.


Paham kan ya, kalau kontraposisi itu gabungan antara konvers dan invers. Jadi, pernyataan majemuknya kita balik lalu dinegasikan. Mudah, bukan?


Penarikan Kesimpulan

Belajar Menarik Kesimpulan dengan Logika Matematika 

Menarik kesimpulan juga harus menggunakan logika, biar kesimpulan yang kamu ambil tepat. Logika sendiri merupakan cabang ilmu filsafat yang berarti hasil pertimbangan akal pikiran yang diutarakan lewat kata dan dinyatakan dalam bahasa. Dalam logika kita perlu melakukan proses penalaran yang ditinjau dari segi ketepatannya. Ada beberapa cara untuk menarik kesimpulan dengan logika matematika;

Modus Ponens

Modus ponens ditandai dengan adanya pernyataan majemuk implikasi dan pernyataan tunggal.      

         

Modus Tollens

Modus tollens ditandai dengan adanya pernyataan majemuk implikasi dan ingkaran dari pernyataan tunggal.


Modus Silogisme

Modus silogisme ditandai dengan adanya dua pernyataan majemuk implikasi.


Masih belum paham bagaimana menarik kesimpulan dengan logika matematika? 

Latihan

Premis 1: Jika semua harta benda Andi terbawa banjir, maka ia menderita.

Premis 2: Andi tidak menderita.

Kesimpulan yang sah dari premis-premis tersebut adalah…

A. Semua harta benda Andi tidak terbawa banjir.

B. Ada harta benda Andi yang terbawa banjir.

C. Semua harta benda Andi terbawa banjir.

D. Ada harta benda Andi yang tidak terbawa banjir.

E. Tidak ada banjir.

Pembahasan:

Dengan menggunakan modus tollen.

Premis 1: p => q

Premis 2: ~q

Konklusi: ~p

Jawaban: ~p = ada harta benda Andi yang tidak terbawa banjir (D).



Daftar Referensi:

Sabtu, 24 Oktober 2020

IGI PROVINSI GORONTALO

Guru menurut IGI

Guru sebagai Pendidik
Guru sebagai Pengajar
Guru sebagai Pembimbing
Guru sebagai Pelatih
Guru sebagai Penasehat
Guru sebagai Pembaharu
Guru sebagai Peneliti
Guru sebagai Pendorong kreativitas
Guru sebagai Evaluator
Guru sebagai Pengawet


Strktur Pengurus IGI Provinsi Gorontalo






Cara Mendaftar Anggota IGI Secara Online

1. Kunjungi situs resmi IGI : www.igi.or.id

2. Kemudian dekatkan kursor mouse anda pada menu ‘Profil’ yang ada pada website hingga muncul menu pendaftaran IGI. Kemudian klik ‘Pendaftaran Keanggotaan’.

3. Kemudian anda akan dialihkan menuju situs untuk pendaftaran IGI yaitu : http://anggota.igi.or.id/

4. Kemudian klik menu ‘Pendaftaran’ pada pojok kanan atas

5. Kemudian akan muncul formulir pendaftaran untuk menjadi member IGI, silahkan isi formulis tersebut sesuai data diri anda. Kemudian klik submit

Keterangan:
  • Email : Masukkan email yang anda miliki
  • Pasword : Kata sandi yang akan anda gunakan untuk login
  • Kolom ketiga : Masukkan ulang kata sandi anda
  • Kode captcha : Masukkan kode yang muncul
  • Submit : Klik menu ini jika semuanya sudah terisi.
6. Kemudian akan muncul pemberitahuan seperti ini :
Pendaftaran berhasil, silahkan login dengan email : xxxxxx@gmail.com

7. Silahkan login menggunakan data yang anda buat tadi pada menu ‘Login’ yang terletak pada paling pojok kanan atas web IGI  

8. Jika sudah login silahkan klik ‘Pendaftaran baru’

9. Kemudian muncul formulir lengkap untuk mengisi data diri anda

Keterangan :
  • Nama lengkap : Isi dengan nama lengkap anda
  • Instansi : Isi dengan nama sekolah tempat anda mengajar
  • Alamat kantor : Isi dengan alamat sekolah anda
  • Propinsi isntansi : Nama propinsi tempat anda mengajar
  • Kabupaten instansi : Nama kabupaten tempat sekolah atau kantor anda
  • Pekerjaan : Pilih salah satu sesuai profesi anda.
10. Jika semuanya sudah tersisi, silahkan klik ‘Simpan’

11. Kemudian akan muncul formulir yang lebih lengkap tentang data diri dan alamat sekolah anda. Seperti mengupload foto diri anda, alamat, tanggal lahir secara lengkap, gelar dan alamat sekolah anda. Dan juga tersdedia kolom tempat mengisi biorgrafi anda.

12. Jika sudah selesai klik ‘Simpan Perubahan’ dan “Finalisasi Pendaftaran’ Kemudian akan muncul biaya pendaftaran keanggotaan sebesar Rp 50.000,- .

Biaya pendaftaran ini dilakukan sekali saat mendaftar dan keanggotaan berlaku seumur hidup tanpa ada biaya tambahan lagi.   Beberapa keuntungan anda menjadi member IGI adalah mendapatkan potongan harga jika ada pelatihan yang diadakan oleh IGI.  

13. Lakukan transfer melalui bank (!) Transfer sejumlah nominal yang tertera, karena sudah termasuk kode unik untuk mempermudah verfikasi saat pendaftaran.

14. Kemudian lakukan konfirmasi pembayaran dengan klik ‘Konfirmasi Transfer’ dengan mengupload bukti pembayaran berupa slip/resi transfer. Atau bisa juga melakukan konfirmasi melalui SMS pada nomor yang sudah tertera. Kemudian klik ‘Kirim’

(!) Tunggu proses pengaktifan anggota selama kurang lebih 1 jama paling lambat 1×24 jam. Tergantung kesibukan admin dari IGI dan banyaknya anggota yang registrasi.

15. Jika keanggotaan anda sudah aktif saatnya untuk login ke akun anda untuk melihat kartu anggota dan nomor anggota yang diberikan oleh IGI.

16. Untuk melihat dan mencetak kartunya 
  • silahkan lihat petunjuk berikut :
  • Silahkan login terlebih dahuluKemudian dekatkan kursor pada menu anggota kemudian muncul menu ‘Fasilitas Anggota’ dan klik.
  • Untuk mendownload kartunya silahkan pilih download, jika anda sudah terhubung dengan printer anda di rumah silahkan pilih ‘Cetak kartu’

Sekian panduan lengkap cara mendaftar menjadi anggota IGI secara online.

Ttd pengurus IGI Wil.Gorontalo





MKKS/MGMP & Pengembangan Profesi Guru

Webinar Edisi ke7
IGI PROVINSI GORONTALO



Tayangan edukasi  free untuk sahabat guru Nusantara, bersama

• keynote speaker: bapak Drs. H. Yusnan Yusuf Ekie, M.Pd  [Pembina IGI Prov. Gorontalo]
• host: bapak Halun J. Olii, S.Pd  [team Bidang  Kerjasama & Humas IGI Prov. Gorontalo]

Akses Webinar IGI Prov. Gorontalo melalui room Webex Seamolec:
  • Hari: Jum'at, 09 Oktober 2020
  • Pukul: 20.00 - 22.00 Wita
  • Link room: http://bit.ly/IGI_ProvGTO_WebinarKe7
  • Event number: 170 185 2528
  • Event password: 12345
Materi, klik disini
Rekaman, klik disini


learning everyday

SEPEKAN BERSAMA SRB GORONTALO

Webinar Edisi ke3  s/d  Edisi ke9
IGI PROVINSI GORONTALO



Edisi ke3
keynote speker: Munawir Patilima & Syaiful O Musa
Materi:

  • Integrasi Sanggar Literasi dengan fitur Peta Budaya Dan Karya Sasta [klik disini]
  • Keunggulan Aplikasi Rumah Belajar dibandingkan Aplikasi Belajar lainnya [klik disini]
Rekaman, klik disini

Edisi ke4,
keynote speker:  Anshar Muzakir & Hapri Setya Rini Gela
Materi:
  • Pengembangan media video pembelajaran terintegrasi Portal sumber belajar [klik disini]
  • Model pembelajaran flipped classroom untuk mata pelajaran IPA terintegrasi sumber belajar [klik disini]
Rekaman, klik disini

Edisi ke5,
keynote speker:  Ummi Kalsum Siregar &  Thahira Kalani
Materi;
  • Pemanfaatan Kelas Maya selama PJJ di portal rumah belajar  [klik disini]
  • Pemanfataan Sumber Belajar di masa Pandemi [klik disini]
Rekaman, klik disini

Edisi ke6,
keynote speker:  Bambang Rianto & Ismail Anapiah
Materi:
  • Pengembangan Microsoft Teams terintegrasi dengan Portal Rumah Belajar  [klik disini]
  • Penggunaan LAB MAYA pada pembelajaran FISIKA [klik disini]
Rekaman, klik disini

Edisi ke8,
keynote speker:  Adi Chandra & Lisnawaty Nasaru
Materi:
  • Belajar Sambil Bermain di Edu Game  [klik disini]
  • Eed Puzzle dan Sumber Belajar Solusi Bahan Belajar PJJ [klik disini]
Rekaman, klik disini

Edisi ke9,
keynote speker:  Aji Budiono & Roy S Mahajani
Materi:
  • Animasi 3 Dimensi dalam Rumah Belajar  [klik disini]
  • Mengoptimalkan PJJ Dengan Memanfaatkan Google Classrom Terintegrasi Portal Rumah Belajar [klik disini]
Rekaman, klik disini


#flyer, Ridwan Djabar

GURU MASA DEPAN Belajar CODING Dalam Bahasa Python

Webinar Edisi ke2 
IGI PROVINSI GORONTALO


Belajar bareng melalui  Webinar IGI Provinsi Gorontalo,  bersama:
• keynote speaker: bapak Irvan Abraham Salihi, M.Kom (Ketua IGI Provinsi Gorontalo)
• host: ibu Yusnawati Abdullah, S.Pd (team bidang Penelitian & Pengembangan IGI Prov. Gorontalo)

Telah tayang Webinar IGI Prov.Gorontalo melalui room Webex Seamolec, 

  • Jum'at, 25 September 2020
  • Pukul 20.00 - 22.00 Wita
  • Link room: http://bit.ly/IGI_ProvGtlo_WebinarKe2
  • Event number: 170 243 5693
  • Event password: 12345
Materi, klik disini
Rekaman, klik disini

BLENDED LEARNING Sebagai Alternatif Model Merdeka Belajar

Webinar Edisi ke1

IGI PROVINSI GORONTALO  

Setiap perubahan selalu berawal dari suatu pemikiran untuk menjadi yang lebih baik. Demikian halnya dengan kebijakan Merdeka Belajar yang diluncurkan oleh pemerintah. Tujuannya adalah mewujudkan manusia Indonesia seutuhnya, Manusia Indonesia cerdas berkarakter.

Kebijakan dari pemerintah menuntut respon cepat dan tepat dari para praktisi. Dalam hal ini guru sebagai praktisi yang menentukan berhasil tidaknya penerjemahan setiap kebijakan dalam langkah yang nyata. 

Salah satu respon guru adalah menciptakan strategi  yang dapat mengantarkan para peserta didiknya agar dapat mencapai cita-cita seperti dalam kebijakan tadi. Salah satunya adalah konsep Blended Learning.

Bleanded Learning adalah sebuah konsep untuk menamai suatu strategi pembelajaran yang memadukan antara pembelajaran tatap muka dengan pembelajaran melalui media.

Nah, bagaimana wujud nyata daripada "Blended Learning" dalam konsep merdeka belajar yang diamanatkan oleh pemerintah?

Mari kita diskusikan bersama dalam Vicon IGI Gorontalo Edisi 1. Menghadirkan Bapak Muh. Sakir, S.Pd., M.T dan Ibu Indah Purwitasari Ihsan, S.T.,M.T, Praktisi pembelajar dari Gorontalo. Dipandu oleh Ibu Maryam H.Dunggio M.Pd.

Akses Vicon kami melalui webex pusdatin pada waktu berikut:

  • Jum'at, 11 September 2020
  • Pukul 20.00- 22.00 WITA
  • Link Room: http://bit.ly/VICON-IGI-GORONTALO-1
  • Event Number: 170 432 8842
  • Event Password: 123456

Materi, klik disini

Rekaman, klik disini

sharing and growing together

IGI Provinsi Gorontalo


Flyer, Chandra Adi 
Narator, Herlina Ohi


STRATEGI PEMBELAJARAN Ditengah Pandemic Covid 19

Webinar Edisi Khusus I
IGI PROVINSI GORONTALO


BIARKAN COVID BERLALU BELAJAR JALAN TERUS

Satu-satunya cara untuk mengubah kenyataan adalah mengubah cara pandang kita terhadap kenyataan itu.

Covid-19 adalah kenyataan. Tetapi memandang Covid-19 hanya dari sisi negatifnya sama dengan membunuh daya kreatifitas manusia titipan ilahi. Buktinya hantaman Covid yang datang tiba-tiba, berhasil membongkar akar kreatifitas manusia dalam semua bidang termasuk dalam bidang pendidikan.

Munculnya berbagai LMS, pelatihan berbagai skill pembelajaran yang belum ada sebelumnya menunjukkan bahwa Covid membawa perubahan yang progresif dalam bidang pendidikan. Meski di sisi lain, perlu diakui untuk penyesuaian terhadap perubahan ini tidak mudah dan tetap memberi efek “kaget” kepada peserta didik, orang tua termasuk guru sebagai pelaku utama.

Kemajuan teknologi saat ini telah mampu menjawab tuntutan belajar pada masa Covid-19. Tetapi ada sisi lain dari peserta didik yang perlu mendapat perhatian. Pembelajaran bukan hanya untuk kebutuhan otak, tetapi juga untuk kebutuhan hati. Sehingga kehadiran teknologi internet perlu diimbangi dengan teknologi sosial, sehingga anak didik tidak merasa seperti mesin yang hanya belajar untuk kebutuhan otaknya, tetapi juga belajar untuk mengasah teknologi sosialnya. Sehingga mampu survive hidup dalam situasi dan kondisi apapun. 

Bagaimana strategi pembelajaran agar peserta didik tetap survive di tengah pandemic Covid -19? Ikuti Video Converence edisi khusus IGI Provinsi Gorontalo. Mengupas tuntas Strategi pembelajaran di tengah Covid-19. Menghadirkan narasumber, Prof. Ir. Zainal Arifin Hasibuan, Ph.d. Dipandu oleh Host, Rahmawaty Polontalo, M.Pd.

  • Sabtu, 16 Mei 2020, Pkl 10.00-11.00 Wita
  • Event Link: https://bit.ly/EdisiKhususIGIgtlo
  • Event Number:919 876 288
  • Password:12345

Sharing and growing together

Alhamdulillah, webinar perdana IGI wilayah Gorontalo telah sukses tayang. Sebanyak 133 partisipan hadir dan berdiskusi bersama narasumber.

Terima kasih yang sedalam-dalamnya kami sampaikan kepada:

  • Tim Seamolec atas fasilitas room webexnya
  • Prof. Ir. Zainal Arifin Hasibuan, Ph.d atas materi yang sangat inspiratif
  • Rahmawaty Polontalo, M.Pd, yang sudah sukses menjadi host yang luar biasa
  • Sahabat TVKU yang sudah meliput secara live webinar IGI Gorontalo
  • Pengurus IGI Wilayah Gorontalo yang telah sukses menyelenggarakan webinar perdana ini.          
  • Seluruh partisipan yang sudah bersedia hadir dan berdiskusi bersama di webinar IGI Gorontalo.   
Materi, klik disini
Rekaman, klik disini 

#flyer, Ridwan Djabar & narator, Herlina Ohi

Jumat, 23 Oktober 2020

Webinar GoSmart Lima Episode Kedua

Daftar isi

    Rekaman simak di sini

    7. Kelas Menulis Cerpen Memetik Ide di Sekolah

    Artikel

    8. Memanfaatkan Autocrat, Add On Google Spreadsheet

    Artikel

    9. Strategi Pembelajaran Daring Di Era New Normal dengan Media Kelas Dunia, Microsoft Office 365

    Artikel

    10. Menulis yang membahagiakan

    Artikel

Webinar GoSmart Lima Episode Pertama

Daftar isi


1. DUPAK

Webinar Perdana GoSmart  telah tayang  pada tanggal 7 Januari  2020 dengan materi "DUPAK," Pemateri oleh Kepala LPMP Gorontalo Bapak Amin N. Nusi  dan didampinigi host team GoSmart  Bapak Jefrin Guru Pembelajar SDN Gorontalo
Simak rekaman oleh team GoSmart Pak Indra SMAT Wira Bhakti Gorontalo  disini

2. Budaya Integritas Penulisan Karya Ilmiah

Webinar kedua GoSmart tayang tanggal 28 januari 2020 dengan materi "Budaya Integritas Penulisan Karya Ilmiah," Pemateri oleh Bapak Hamzah Hippy, ST (PTP LPMP) sekaligus  Ketua GoSmart dan didampingi host  team GoSmart Bapak  Ridwan Djabar  DRB Gorontalo tahun 2019 

Karya tulis merupakan tahapan ilmiah memecahkan suatu permasalahan dengan landasan teori dan metode-metode ilmiah. Biasanya Karya ilmiah berisikan data, fakta, dan solusi mengenai suatu masalah yang diangkat. Penulisan karya ilmiah dilakukan secara runtut dan sistematis. sehingganya dibutuhkan Integritas penulis dalam penulisan karya ilmiah tersebut.

Penasaran dengan materi Budaya Integritas Penulisan Karya Tulis Ilmiah ?

Simak rekaman oleh team GoSmart Pak Ridwan Djabar SMAN 3 Gorontalo, klik disini


3. Problematika Merdeka Belajar 1 Lembar RPP

Creator flyer: Indra Chaniago, SMAT WB Gorontalo

Webinar ketiga  GoSmart  tayang tanggal 28 Februari 2020 dengan materi "Problematika Merdeka Belajar 1 Lembar RPP," Pemateri oleh Bapak Kepala Sekolah SMAT Wira Bhakti Bapak Yusnan Jusuf Ekie  sekaligus Dewan Pembina GoSmart dan didampingi host sekretaris GoSmart  Ibu Herlina Ohi Guru Pembelajar SMA Muhammadiyah Gorontalo

Simak rekaman oleh team GoSmart Pak Indra SMAT Wira Bhakti Gorontalo, klik disini

Materi simak disini


4. Kiat Menyongsong Bulan Suci Ramadhan

Creator flyer: Rahmawaty Polontalo

Webinar keempat  GoSmart  tayang Jum'at, 13 Maret 2020  dengan materi "Kiat Menyongsong Bulan Suci Ramadhan," Pemateri oleh Bapak  Al Ustad Hamdi Maspeke, LC dan didampingi host  Ketua GoSmart  Bapak Hamzah Hippy, ST.MT - PTP LPMP

Simak rekaman oleh team GoSmart Pak Indra Chaniago SMAT Wira Bhakti Gorontalo, klik disini

Materi simak disini

5. Edukasi Persuasif Tangkal Covid-19

Creator flyer: Ridwan Djabar

Webinar kelima  GoSmart  tayang Jum'at, 27 Maret 2020  dengan materi "Edukasi Persuasif Tangkal Covid19," Pemateri oleh Plt Kadis Kesehatan Provinsi Gorontalo Ibu Misranda Nalole dan didampingi host  team GoSmart  Bapak  Indra Chaniago staf  SMAT Wira Bhakti Gorontalo

Simak rekaman oleh team GoSmart Bapak Rivai Usman - Guru IT SMPN 1 Gorontalo, klik disini

Memanfaatkan Autocrat: add on Google Spreadsheet

Webinar edisi 8

Alhamdulillah, vicon GoSmart edisi 8 dengan tema Memanfaatkan Autocrat: add on Google Spreadsheet,  telah sukses tayang pada Rabu, 26 Juni 2020. 

Sejumlah 202 sahabat GoSmart bergabung dan berdiskusi bersama bapak John Rizal Hasan dari SMAN 3 Gorontalo

Ucapan terima kasih disampaikan kepada:

1. Bapak Kadis pendikbudpora provinsi Gorontalo, Dr. Ir. Yosep P. Koton, M.Si yang sudah berkenan hadir memberikan sambutan dan membuka acara.

2. Bapak John Rizal Hasan sebagai narasumber atas materinya yang sangat bermanfaat.

3. Bapak Ridwan Djabar dari SMAN 3 Gorontalo selaku host.

4. Dirjen PSMK atas fasilitas room webex event PSMK

5. Pimpinan Telkomsel Cabang Gorontalo yang telah mensponsori kegiatan ini.

6. Ibu Umi Tira Lestari selaku penanggung jawab room PSMK yang sudah siap mendampingi hingga vicon selesai.

7. Bapak Candra Adi dan Herlina Ohi atas flyernya dan narasinya 

8. Panitia GoSmart, teman-teman afiliasi SADAR dan sahabat GoSmart yang sudah hadir belajar dan berdiskusi bersama.

Bagi sahabat GoSmart yang belum sempat mengikuti vicon, berikut kami sematkan  link materi dan beberapa rekaman GoSmart edisi 8 :

1. Rekaman ibu Umi Tira Lestari,  klik disini

2. Rekaman bapak Abdul Rahman, klik disini

3. Rekaman bapak Imran Rosyadi, klik disini

4. Rekaman pak Syaiful Oktavianto Musa, klik disini  

4. Video Tutorial dari pak John Rizal Hasan, klik disini

5. Link materi: klik disini

Link materi Telkomsel klik disini


Rabu, 21 Oktober 2020

Google Master Trainer

 

Informasi Google Master Trainer 

Apa itu Google Master Trainer?

Google Master Trainer adalah program pelatihan dan mentoring intensif online mengenai dasar-dasar keahlian penggunaan Google Suite for Education untuk

  1. Bertumbuh secara profesional.
  2. Bekerja secara efisien.
  3. Mengajar dengan interaktif.

Mengapa Google Master Trainer?

  • Menginspirasi pemimpin sekolah dan guru memimpin perubahan.
  • Mendapat pengakuan resmi dari Google secara internasional.
  • Mendapat sertifikasi partisipasi program master trainer 32 jam.
  • Mendapat sertifikat penghargaan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
  • Mendapat sertifikat kontribusi pelatihan guru 32 jam.
  • 1 Akun G Suite for Education.
  • Simulasi Ujian Google Certified Educator Level 1
  • 1 Voucher Ujian Google Certified Educator Level 1

Apa Persyaratan untuk Mengikuti Program ini?

  • Lolos seleksi 
  • Komitmen menyelesaikan semua program Bootcamp
  • Komitmen mengerjakan semua tugas Bootcamp dengan minimal nilai 80.
  • Komitmen melatih minimal 50 guru.
  • Komitmen untuk lulus ujian Google Certified Educator Level 1.

Kewajiban Peserta:

  • Menghadiri semua kegiatan Bootcamp secara online.
  • Mengerjakan semua tugas Bootcamp dengan minimal nilai 80.
  • Melatih minimal 50 guru.
  • Lulus ujian Google Certified Educator Level 1.

Hak Peserta Setelah Mengikuti Program ini

  • Mendapat sertifikat internasional Google Certified Educator (setelah lulus ujian)
  • Mendapat sertifikasi partisipasi program master trainer 32 jam.
  • Mendapat sertifikat penghargaan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
  • Mendapat sertifikat kontribusi pelatihan guru 32 jam.
  • Mendapat 1 Akun G Suite for Education.
  • Bimbingan Online & Simulasi Ujian Google Certified Educator.
  • 1 Voucher Ujian Google Certified Educators

Bagaimana Cara Mendaftar Program ini?

Timeline Program Master Trainer



Bagaimana Metode & Materi Pelatihannya?


Bagaimana Metode & Materi Pelatihan 50 Guru?


Bagaimana cara saya dapat menyelesaikan program ini?

  • Menyelesaikan semua program GCE L1 Bootcamp
  • Menyelesaikan semua tugas & checklist keahlian yang dapat terpantau di Google Classroom.
  • Menyelesaikan Pelatihan 50 Guru
  • Melaporkan Hasil Pelatihan
  • Lulus Ujian GCE L1

Bagaimana cara mengikuti seleksi program ini?
  • Daftarkan diri anda di bit.ly/kemdikbudgmt1
Semoga LULUS

Selasa, 13 Oktober 2020

GURU BELAJAR

Sosialisasi Program Guru Belajar di Masa Pandemi

Guru Belajar Seri Masa Pandemi Covid-19 terdiri dari 3 tahap yaitu Bimtek, Diklat dan Pengimbasan. Bimtek menekankan pada penguasaan konsep, akan melakukan serangkaian kegiatan pembelajaran secara mandiri melalui program pembelajaran otomatisasi dengan alokasi waktu selama 32 jam pertemuan, yang dapat diatur secara fleksibel. 

A. Asesmen Pra Program Tahap 1

Asesmen Pra Program  bertujuan mengenali pemahaman dan kemampuan awal melalui 50 butir so

B. Konsep Pembelajaran Jarak Jauh

Sejak diterbitkan Surat Edaran Kemdikbud Nomor 15 Tahun 2020 tentang Pedoman Penyelenggaraan Belajar Dari Rumah dalam Masa Darurat Penyebaran Covid-19, pembelajaran dilakukan secara jarak jauh, baik daring (dalam jaringan) maupun luring (luar jaringan. Kondisi darurat Covid-19 berdampak pada proses pembelajaran untuk sementara tidak lagi dilakukan secara tatap muka 

Lantas, sebagai pendidik apa yang Anda lakukan? Memilih mengikuti sewajarnya karena suatu keharusan atau adaptif dengan mencari informasi dari berbagai perspektif? Sejatinya, pendidikan merupakan suatu proses dinamis. Dalam kondisi apapun, pengalaman belajar yang bermakna diperlukan agar tujuan pendidikan dapat tercapai. Lalu, apa saja tantangan yang dihadapi guru dalam melaksanakan PJJ?

1. Tantangan Pembelajaran Jarak Jauh yang Dihadapi Guru

Pembelajaran jarak jauh diterapkan sejak bulan Maret 2020. Itu artinya, hampir 5 bulan sudah siswa belajar dari rumah. Kondisi yang berbeda dari keadaan normal ini membuat guru di seluruh Indonesia menghadapi sejumlah tantangan dalam melaksanakan pembelajaran jauh. Apa saja tantangan tersebut? Mari kita simak cerita pengalaman guru-guru dari berbagai daerah yang dirangkum dalam video berikut ini.  Klik disini

2. Tujuan, Prinsip dan Pendekatan Pembelajaran Jarak Jauh

Lantas, bagaimana merancang pembelajaran jarak jauh yang bermakna? Langkah awal yang perlu diperhatikan ialah mengetahui mengapa kita perlu melakukannya. Apa tujuan, prinsip dan pendekatan pembelajaran jarak jauh? Silakan cermati infografis berikut. Anda bisa menulis catatan poin-poin penting yang Anda dapatkan.

3. Pembelajaran Jarak Jauh dengan Cara 5M

Sebagai pendidik, perlu mengingat kembali bahwa tujuan pendidikan berpusat pada siswa. siswa mampu mengembangkan kompetensi sehingga mereka dapat menalar, menjadi pribadi mandiri yang mampu menghadapi ujian bermakna dan kelak siap untuk mengatasi tantangan dalam kehidupan. 

Pembelajaran jarak jauh membuat kita mengerti bahwa proses belajar tidak dapat sepenuhnya dikendalikan oleh guru. Oleh karena itu, guru perlu merancang pembelajaran jarak jauh yang bermakna. Bermakna dalam artian relevan secara konteks dan konten dengan kehidupan siswa. 

Lantas, bagaimana merancang pembelajaran jarak jauh yang dapat mengembangkan kompetensi siswa? Pada aktivitas ini, Anda akan mempelajari kunci memfasilitasi Pembelajaran Jarak Jauh bermakna dengan Cara 5M. Apa itu Cara 5M? Cara 5M adalah pilihan cara untuk mewujudkan pembelajaran yang bermakna, menyenangkan dan melibatkan siswa, orangtua maupun komunitas. Cara 5M terdiri dari:

  1. Memanusiakan hubungan
  2. Memahami konsep
  3. Membangun keberlanjutan
  4. Memilih tantangan
  5. Memberdayakan konteks

Bagaimana penjelasan dan penerapan Cara 5M tersebut? Silahkan membaca penjelasannya pada tautan: klik disini

4. Strategi Pelibatan Orangtua

Pandemi Covid-19 telah membukakan cara pandang dan kebiasaan baru mengenai proses pembelajaran yang idealnya melibatkan guru, siswa dan orangtua. Perubahan situasi dari pembelajaran yang selama ini lebih berfokus pada peran guru, sekarang mulai beralih pada situasi dimana orang tua dan guru saling berbagi peran dalam memfasilitasi pembelajaran siswa. 

Cara 5M; Memanusiakan hubungan, Memahami konsep, Membangun keberlanjutan, Memilih tantangan, dan Memberdayakan konteks, dalam Pembelajaran Jarak Jauh, mendorong siswa belajar lebih bermakna untuk meningkatkan kompetensinya. Sejalan dengan hal ini, Cara 5M juga memberikan ruang yang lebih luas bagi keterlibatan orangtua dalam proses pembelajaran siswa. 











5. Kuis Konsep Pembelajaran Jarak Jauh: 

QUIZ PERTAMA = 70%

KEDUA = 90%

6. Refleksi Pembelajaran Tahap 1 – Topik 1

7. Perayaan Capaian Belajar Tahap 1 – Topik 1


C. Konsep Kurikulum pada Kondisi Khusus

1. Pengantar Konsep Kurikulum pada Kondisi Khusus

Sepanjang masa Pembelajaran Jarak Jauh ini, masih banyak siswa yang mengaku bosan dan kelelahan. Banyak siswa mengeluh jika mereka dibebani berbagai tugas dari berbagai mata pelajaran, sehingga tidak sempat beristirahat. Jam sekolah terasa lebih melelahkan  dibandingkan jam sekolah sebelum masa pandemi. Tugas menumpuk, kurang paham konsep namun terpaksa harus melakukan ujian, kalau tidak ingin kehilangan nilai. Nilai pas-pasan, kalau kurang masih harus ikut remedial. Stres jadinya!

Di sisi lain guru-guru juga mengeluh, sudah berusaha mati-matian mengajar dan memberi tugas agar siswa tidak ketinggalan materi pelajaran dan dapat lulus dengan nilai yang minimal sesuai target KKM. Namun masih saja beban kurikulum ini seperti kurang realistis diterapkan pada masa darurat seperti ini. Mana mungkin target kurikulum normal ini dapat dicapai dengan sempurna. Semakin berat saja rasanya beban guru.

Perlu diakui, gambaran ini merupakan persoalan umum yang dirasakan oleh sebagian besar siswa dan guru pada masa Pembelajaran Jarak Jauh saat pandemi Covid-19.

Apa yang dapat kita lakukan untuk mengatasi tantangan ini?

2. Meninjau Kembali Tujuan dan Prinsip PJJ

Perlu mengingat kembali bahwa PJJ dilakukan agar setiap peserta didik mendapatkan haknya untuk tetap bisa belajar selama masa pandemi Covid-19, serta memastikan pemenuhan dukungan psikososial bagi pendidik, peserta didik dan orangtua/wali. Selain untuk tetap melindungi seluruh warga satuan pendidikan dari penularan dan penyebaran wabah Covid-19.

Prinsip-prinsip PJJ juga perlu ditekankan kembali. Terutama prinsip mengenai pemberian pengalaman belajar yang bermakna bagi peserta didik, serta prinsip pendidikan yang berfokus pada pendidikan kecakapan hidup. 

Berpedoman pada tujuan dan prinsip-prinsip tersebut, apakah menurut Anda penyelesaian materi dan beban kurikulum pembelajaran yang normal tetap menjadi menjadi prioritas pembelajaran pada masa pandemi Covid-19?

Tidak. Muatan kurikulum dan penyelesaian target kurikulum bukan lagi menjadi prioritas utama dalam Pembelajaran Jarak Jauh pada masa pandemi Covid-19. Anda akan mempelajarinya lebih lanjut dalam sesi-sesi selanjutnya.

3. Konsep Kurikulum pada Kondisi Khusus

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) telah menerbitkan Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 719/P/2020 tentang Pedoman Pelaksanaan Kurikulum pada Satuan Pendidikan dalam Kondisi Khusus. Satuan pendidikan dalam kondisi khusus dapat menggunakan kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan pembelajaran peserta didik. 


Pelaksanaan kurikulum pada kondisi khusus bertujuan untuk memberikan fleksibilitas bagi satuan pendidikan untuk menentukan kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan pembelajaran peserta didik.  Semua jenjang pada setiap satuan pendidikan pada kondisi khusus dalam pelaksanaan pembelajaran dapat: 

Tetap mengacu pada Kurikulum Nasional 

Menggunakan kurikulum pada kondisi khusus

Melakukan penyederhanaan kurikulum secara mandiri

Kurikulum darurat (dalam kondisi khusus) yang disiapkan oleh Kemendikbud merupakan penyederhanaan dari kurikulum nasional. Pada kurikulum tersebut dilakukan pengurangan kompetensi dasar untuk setiap mata pelajaran sehingga guru dan siswa dapat berfokus pada kompetensi esensial dan kompetensi prasyarat untuk kelanjutan pembelajaran di tingkat selanjutnya.

Kemendikbud juga menyediakan modul-modul pembelajaran untuk Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan Sekolah Dasar (SD) yang diharapkan dapat membantu proses belajar dari rumah dengan mencakup uraian pembelajaran berbasis aktivitas untuk guru, orang tua, dan peserta didik. Dan seperti yang ditegaskan Mendikbud, dari opsi kurikulum yang dipilih, catatannya adalah siswa tidak dibebani tuntutan menuntaskan seluruh capaian kurikulum untuk kenaikan kelas maupun kelulusan, dan pelaksanaan kurikulum berlaku sampai akhir tahun ajaran.

Silakan mencermati infografik berikut ini.



4. Pembelajaran Berbasis Kompetensi

pembelajaran berbasis kompetensi. Sesuai dengan namanya, pembelajaran berbasis kompetensi berorientasi pada pencapaian kompetensi peserta didik yang dapat dilihat dari pemahaman konsep, keterampilan menerapkan konsep dalam berbagai konteks, serta sikap-sikap yang menyertainya. 

Hal ini sejalan dengan strategi 5M Pembelajaran Jarak Jauh; Memahami Konsep, yang menekankan praktik pembelajaran yang memandu siswa bukan sekedar menguasai konten tapi menguasai pemahaman mendalam terhadap konsep yang dapat diterapkan di berbagai konteks kehidupan peserta didik.

Apa ciri pembelajaran berbasis kompetensi? Dan apa yang membedakannya dari pembelajaran berbasis konten? Anda dapat mempelajari infografik berikut ini



5. Penyelarasan KI dan KD Kondisi Darurat dalam Pembelajaran Jarak Jauh

Lalu bagaimana menyelaraskan KI dan KD dalam pembelajaran jarak jauh untuk memaksimalkan pembelajaran berbasis kompetensi? Mari kita lihat contoh yang berasal dari Kanvas RPP Merdeka Belajar dalam infografik berikut ini.








Dari contoh yang di atas, Bapak dan Ibu guru dapat melihat bagaimana pembelajaran berbasis kompetensi diterapkan pada pembelajaran jarak jauh. Pembelajaran yang cakupannya sederhana namun mendalam dapat memberikan lebih banyak kesempatan pada siswa untuk mengembangkan pengetahuan dan keterampilan secara bersamaan. 

Anda juga dapat membaca rujukan merancang pembelajaran jarak jauh dengan membaca tautan berikut ini: klik disini

6. Kuis Konsep Kurikulum pada Kondisi Khusus

Kuis Konsep Kurikulum pada Kondisi Khusus Tahap 1 – Topik 2

skor I = 30%

skor II = 100%

Refleksi Pembelajaran Tahap 1 – Topik 2


D. Konsep Asesmen Diagnosis Awal

1. Pengantar Konsep Asesmen Diagnosis Awal

Selama masa Pembelajaran Jarak Jauh, pengelolaan kelas yang kondusif menjadi perkara yang sangat menantang. Keadaan dimana guru dan siswa tidak dapat bertatap muka secara langsung, tidak memungkinkan guru untuk menjalani fungsi kontrol seperti ketika di dalam kelas. siswa terlihat tidak termotivasi untuk belajar jarak jauh secara daring, pembelajaran di rumah dimana siswa melakukan pembelajaran secara mandiri juga sudah dikontrol, bagaimana  guru dapat mengetahui kesulitan dan pencapaian siswa? 

Belum lagi setiap siswa memiliki kemampuan yang tidak sama, keadaan keluarga yang beragam, dengan tingkat ekonomi yang berbeda-beda. Ada yang sudah diajari berkali-kali masih belum paham materi, sedangkan ada siswa yang sekali diajari sudah langsung bisa. Ada siswa-siswa yang tidak terpantau tugas-tugasnya di rumah karena orang tuanya sibuk bekerja. Ada siswa yang sering melewati kelas daring karena alasannya gawainya dipakai bergantian dengan kakak dan adiknya. Ada siswa yang tidak punya pulsa. Kacau! Bagaimana guru dapat mengelola kelas dengan keadaan seperti ini?

Keadaan mana yang pernah Anda alami? 

Jangan khawatir. Jika Anda telah mampu mengenali tantangan yang Anda hadapi, selanjutnya Anda akan dapat memikirkan langkah-langkah untuk mengatasinya.

2. Mengenal Lebih Jauh Asesmen Diagnosis Awal

Pandemi Covid-19 memaksa guru dan siswa untuk langsung mengubah cara pembelajaran normal menjadi Pembelajaran Jarak Jauh. Keadaan darurat membuat guru lupa melihat dan mempertimbangkan kondisi kesiapan siswa baik secara kognitif dan non kognitif sebelum dan selama Pembelajaran Jarak Jauh. Hal ini berimbas pada tantangan-tantangan yang sudah disebutkan di sesi sebelumnya. 

Berangkat dari isu ini, selain menetapkan kebijakan mengenai kurikulum pada kondisi khusus di masa pandemi, Mendikbud juga mengimbau guru untuk melakukan asesmen diagnosis. Asesmen dilakukan di semua kelas secara berkala untuk mendiagnosis kondisi kognitif dan non-kognitif siswa sebagai dampak pembelajaran jarak jauh.

Apakah Bapak dan Ibu Guru masih ingat strategi Memanusiakan Hubungan dalam pedoman pelaksanaan Pembelajaran Jarak Jauh? Strategi ini menekankan pada praktik pembelajaran yang dilandasi orientasi pada anak berdasarkan relasi positif yang saling memahami antara guru, siswa dan orangtua. Anda dapat menggunakan strategi memanusiakan hubungan ini pada awal pembelajaran untuk mendapatkan informasi mengenai profil siswa  Anda, termasuk kondisi non-kognitif dan kognitifnya.

Anda akan mendapatkan pemahaman lebih jauh mengenai asesmen diagnosis awal serta manfaat yang akan Anda peroleh dari Asesmen diagnosis awal dengan membaca infografik berikut ini:

klik disini

3. Asesmen Diagnosis Non Kognitif

Sekarang, Anda telah memahami mengenai asesmen diagnosis, tujuan dan manfaatnya. Asesmen diagnosis yang dilakukan di awal pembelajaran jarak jauh, dilakukan untuk  melihat kondisi siswa baik secara non kognitif maupun secara kognitif.

Asesmen diagnosis non kognitif di awal pembelajaran diberikan pada siswa untuk mengetahui:

  1. Kesejahteraan psikologi dan emosional siswa
  2. Aktivitas siswa selama belajar di rumah
  3. Kondisi keluarga siswa

Dalam melaksanakan asesmen diagnosis di awal pembelajaran, Anda perlu melakukan tahap persiapan, tahap pelaksanaan, dan tahap tindak lanjut. Terkait persiapan dan pelaksanaan asesmen diagnosis non kognitif, keterampilan guru untuk  bertanya dan membuat pertanyaan dapat membantu guru mendapatkan informasi yang komprehensif dan cukup mendalam. Berikut ini Anda dapat mempelajari tips bagaimana strategi tanya jawab bersama murid dalam asesmen diagnosis non-kognitif.

4. Asesmen Diagnosis Kognitif

apakah yang dapat membantu guru untuk dapat melakukan asesmen non kognitif secara lebih efektif?

Benar! Kemampuan untuk melakukan strategi bertanya sangat membantu guru dalam melakukan asesmen diagnosis awal non kognitif.

Nah lalu bagaimana dengan asesmen diagnosis kognitif?

Asesmen diagnosis kognitif di sisi lain digunakan untuk:

  1. Mengidentifikasi capaian kompetensi siswa
  2. Menyesuaikan pembelajaran di kelas dengan kompetensi rata-rata siswa
  3. Memberikan kelas remedial atau pelajaran tambahan kepada siswa dengan kompetensi di bawah rata-rata.

Seperti halnya asesmen diagnosis non kognitif, asesmen diagnosis kognitif juga melalui tahapan persiapan, pelaksanaan, dan  tindak lanjut. Bagaimana penjelasannya? Silakan cermati infografis berikut ini.







5. Diagnosis dan Tindak Lanjut Asesmen
Bagaimana guru melakukan asesmen diagnosis awal dan menindaklanjuti hasil asesmen tersebut? 
Mari simak pemaparannya berikut ini.





6. Kuis Konsep Asesmen Diagnosis Awal
SKOR I = 20%
SKOR KE2= 100%

7. Refleksi Pembelajaran Tahap 1 – topik 3

Perayaan Capaian Belajar Tahap 1 – Topik 3


E. Konsep Asesmen Diagnosis Berkala

1. Pengantar Asesmen Diagnosis Berkala
Permendikbud Nomor 18 Tahun 2018 menjelaskan bahwa salah satu tugas pokok guru ialah menilai atau melakukan asesmen untuk mengukur pencapaian hasil belajar siswa. Dalam hal ini, guru berperan melakukan diagnosis untuk melihat perkembangan belajar siswa. Apa tujuannya? Ya, seperti yang Anda pelajari pada topik sebelumnya, mengamati perkembangan belajar siswa diperlukan agar guru dapat dengan mudah memberi pengalaman belajar yang terarah dan berkelanjutan melalui pemberian umpan balik. 

Akan tetapi, merancang dan melakukan asesmen menjadi tantangan yang dikeluhkan guru. Tantangan ini semakin terasa dalam kondisi pembelajaran jarak jauh seperti saat ini. Sebenarnya, asesmen seperti apa yang perlu dikuasai guru? Apakah asesmen dilakukan hanya di akhir pembelajaran? Pertanyaan tersebut menjadi pokok bahasan pada topik ini. Mari kita pelajari topik asesmen diagnosis berkala ini hingga selesai.

2. Tiga Kategori Asesmen Pembelajaran
asesmen dalam pembelajaran bertujuan mengumpulkan dan mengolah informasi untuk mengukur pencapaian hasil belajar siswa. Dalam hal ini, mengukur seberapa jauh kemajuan belajar siswa berarti akan mengukur kemajuan belajar guru. Mengapa demikian? Jika guru mampu mendiagnosis kebutuhan belajar siswa, apa yang perlu diperbaiki dan ditingkatkan berarti secara langsung guru dapat merefleksikan pembelajaran yang telah dilakukan. Hasil asesmen yang diperoleh dapat digunakan untuk menentukan strategi pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan belajar siswa. 

Lantas, asesmen seperti apa yang dibutuhkan guru? Apakah asesmen hanya berupa tes tertulis? Miskonsepsi yang sering terjadi asesmen dilakukan secara terbatas dalam tes tertulis di akhir pembelajaran. Padahal asesmen tidak hanya dilakukan di akhir materi pembelajaran. Bagaimana bisa? Kita perlu mengetahui bahwa asesmen pembelajaran dikategorikan dalam tiga jenis, diantaranya:

Asesmen terhadap pembelajaran (assessment of learning)
Asesmen untuk pembelajaran (assessment for learning)
Asesmen sebagai pembelajaran (assessment as learning) 

Bagaimana penjelasan setiap kategori asesmen tersebut? Silakan cermati infografis berikut.








3. Asesmen Formatif sebagai Asesmen untuk dan sebagai Pembelajaran
asesmen pembelajaran mencakup asesmen terhadap, untuk dan sebagai pembelajaran. Dari ketiga asesmen tersebut apa kata kunci yang Anda dapatkan? Bagaimana penerapan ketiga asesmen tersebut dalam pembelajaran jarak jauh? 

Asesmen terhadap proses belajar atau asesmen sumatif bertujuan menentukan tingkat pencapaian hasil belajar siswa yang dilakukan di akhir materi pembelajaran. Di sisi lain, asesmen untuk dan sebagai pembelajaran dikenal pula dengan asesmen formatif. Pada asesmen formatif guru mengumpulkan informasi yang membantu guru memberi umpan balik dan tindak lanjut proses belajar. Selain membantu guru, asesmen formatif juga membantu siswa memperbaiki cara belajar dengan menentukan kembali strategi belajar yang sesuai dengan kebutuhannya. Hal ini sesuai dengan cara 5M membangun keberlanjutan yang telah Anda pelajari di topik awal. 

Akan tetapi, seringkali guru hanya berfokus pada asesmen sumatif yang menekankan perolehan hasil belajar siswa. Padahal, siswa lebih membutuhkan pengalaman belajar yang berorientasi pada proses, umpan balik dan tindak lanjut pencapaian belajar. Bukan hanya sekedar penugasan melalui tes dan skor nilai. Terlebih dalam kondisi pembelajaran jarak jauh saat ini, asesmen formatif perlu menjadi prioritas utama dibanding asesmen sumatif. Mengapa demikian? Jawaban ini dapat Anda peroleh jika memahami tujuan dan prinsip asesmen formatif. Silakan cermati infografis berikut. Anda dapat mencatat poin-poin penting yang diperoleh mengenai tujuan dan prinsip asesmen formatif. 






4. Asesmen Formatif sebagai Asesmen Diagnosis Berkala
Berdasarkan tujuan dan prinsip asesmen formatif dapat diketahui bahwa asesmen formatif merupakan penilaian yang berorientasi pada proses pembelajaran agar siswa memperoleh umpan balik dari guru untuk memperbaiki capaian belajarnya. Umpan balik dan tindak lanjut dalam asesmen formatif diperlukan agar siswa memaknai pengalaman belajar yang telah dilakukan, tidak hanya hasil yang telah dicapai. 

Orientasi pada proses sebagai salah satu prinsip asesmen formatif pada pelaksanaannya dilakukan secara berkala dan berkelanjutan. Tidak hanya dilihat dari hasil akhir saja, tetapi guru memantau perkembangan proses belajar siswa, memberi umpan balik dan tindak lanjut dari hasil yang diperoleh. Jika pada topik sebelumnya Anda telah mempelajari asesmen diagnosis awal, guru juga perlu melakukan asesmen diagnosis secara berkala. Terlebih pada pembelajaran jarak jauh, asesmen diagnosis berkala dapat digunakan untuk memetakan kemampuan belajar siswa. 

Jika dikaitkan dengan tujuan dan prinsip asesmen formatif, asesmen diagnosis berkala dapat pula dikatakan sebagai asesmen formatif. Mengapa demikian? Berikut terdapat infografis tujuan dan prinsip asesmen diagnosis berkala. Anda dapat membandingkan dengan tujuan dan prinsip asesmen formatif untuk mencari keterkaitan antar keduanya. 





5. Langkah-Langkah Merancang Asesmen Diagnosis Berkala
Sebagaimana yang Anda ketahui, kemampuan dan kompetensi siswa dalam menguasai suatu materi berbeda-beda. Setiap siswa memiliki keunikan yang menjadi identitas pada dirinya. Ada siswa tertentu yang cepat menguasai suatu topik pembelajaran, tapi belum tentu menguasai pada topik yang lain. Maka dari itu, asesmen diagnosis berkala diperlukan guna memetakan kemampuan semua siswa di kelas secara cepat. Dalam hal ini, asesmen diagnosis berkala dapat digunakan untuk mengetahui siapa saja yang sudah paham, siapa saja yang agak paham, dan siapa saja yang belum paham. Dengan demikian, Anda dapat menyesuaikan materi pembelajaran dengan kemampuan siswa. Terutama pada kondisi pembelajaran jarak jauh saat ini, penting bagi guru untuk melakukan asesmen diagnosis berkala agar kebutuhan belajar murid dapat terpenuhi walaupun dilakukan secara jarak jauh. 

Lantas, bagaimana merancang asesmen diagnosis berkala? Asesmen diagnosis berkala dapat dirancang melalui tiga tahapan, yaitu:
  1. Persiapan
  2. Pelaksanaan
  3. Tindak lanjut 
Bagaimana penjelasan setiap tahapannya? Silakan pelajari infografis berikut dan cermati setiap tahapan yang dipaparkan. Kemudian, Anda dapat memulai untuk merancang asesmen diagnosis berkala sesuai dengan kebutuhan dan kondisi siswa Anda.


Dengan terbiasanya siswa menjalani proses asesmen formatif sebagai asesmen diagnostik berkala, siswa akan lebih fokus dan mempunyai rasa memiliki terhadap proses belajarnya sendiri, terbiasa melihat kualitas pekerjaan melalui umpan balik, dan memperbaiki kekurangan dirinya. Siswa tidak akan lagi berfokus pada capaian nilai saja, yang cenderung mendorong mereka menggunakan berbagai cara, bahkan cara yang kurang jujur.  

Anda dapat mempelajari lebih lanjut terkait penerapan asesmen diagnosis berkala pada sumber belajar berikut. klik disini

6. Kuis Konsep Asesmen Diagnosis Berkala
skor I = 30%
skor ke2 = 100%

Refleksi Pembelajaran Tahap 1 – Topik 4
Perayaan Capaian Belajar Tahap 1 – Topik 4


F. Ragam Model Pembelajaran Jarak Jauh

1. Pengantar Model Pembelajaran Jarak Jauh
Selama masa darurat pandemi Covid-19, Pembelajaran jarak jauh seringkali disalah artikan sebagai pembelajaran daring atau online. Padahal Pembelajaran jarak jauh pada dasarnya tetap dapat dilaksanakan baik secara daring maupun luring (luar jaringan). Sementara berbagai keragaman kondisi termasuk sosial ekonomi dan kondisi geografis di Indonesia, terkadang tidak memungkinkan dilaksanakannya metode pembelajaran jarak jauh secara daring sehingga pembelajaran jarak jauh tidak dapat berjalan dengan efektif. Melihat perbedaan peta sebaran Covid-19 yang berbeda di berbagai wilayah di Indonesia, pembelajaran jarak jauh juga tidak memungkinkan pelaksanaan PJJ dengan model yang sama.

Pada dasarnya berbagai model pembelajaran jarak jauh yang dapat diadaptasi selama masa pandemi, digolongkan ke dalam tiga kategori. Pembelajaran jarak jauh secara luring, pembelajaran jarak jauh secara daring, dan pembelajaran jarak jauh secara terpadu. Apa yang membedakan ketiganya? Silakan membaca infografik berikut ini:


2. Beragam Pilihan Model Pembelajaran Jarak Jauh
Untuk mengadaptasi sebuah model Pembelajaran Jarak Jauh yang efektif baik secara luring daring, ataupun terpadu, Bapak dan Ibu guru perlu sekali mengenali kebutuhan siswa. Anda dapat terlebih dahulu menggali informasi terkait kondisi awal siswa sebelum melaksanakan pembelajaran dengan melakukan asesmen diagnostik awal. Misalnya mencari informasi mengenai cara belajar murid, kondisi daerah tempat tinggal terkait akses internet, fasilitas alat bantu berupa gawai yang dimiliki murid/ orang tua murid, jam belajar efektif, dan lain sebagainya. Hal ini terkait dengan cara 5M pembelajaran jarak jauh: Memanusiakan Hubungan. Detail mengenai asesmen diagnostik awal ini sudah dibahas dalam topik pembelajaran ketiga. 

Lalu bagaimana memilih model PJJ yang sesuai dengan kebutuhan siswa? Bagaimana asesmen diagnostik membantu guru mengambil tindak lanjut dan memutuskan model PJJ yang paling sesuai? 





#triky menentukan Model Pembelajaran jarak jauh:
terlebih dahulu menggali informasi terkait kondisi awal siswa sebelum melaksanakan pembelajaran dengan melakukan asesmen diagnostik awal. Misalnya mencari informasi mengenai cara belajar murid, kondisi daerah tempat tinggal terkait akses internet, fasilitas alat bantu berupa gawai yang dimiliki murid/ orang tua murid, jam belajar efektif, dan lain sebagainya.
Hal ini terkait dengan cara 5M pembelajaran jarak jauh: Memanusiakan Hubungan. Detail mengenai asesmen diagnostik awal ini sudah dibahas dalam topik pembelajaran ketiga.


3. Praktik Baik Pembelajaran Jarak Jauh dengan Beragam Model
Cara 5M lain yang lain terkait dengan pemilihan model pembelajaran jarak jauh adalah cara Memberdayakan Konteks. Dimana kondisi murid, kondisi sosial ekonomi, dan geografis yang berbeda justru dilihat sebagai satu kekuatan untuk mengadaptasi model pembelajaran jarak jauh yang paling sesuai dan efektif. 

Seperti guru praktik baik Guru Titis dari Sanggau. Terkait dengan keterbatasan akses internet ke daerahnya di pelosok Kalimantan Barat, Guru Titis tidak dapat melaksanakan pembelajaran jarak jauh secara daring. Untuk dapat menjangkau siswa-siswa nya secara luas, Guru Titis memilih menggunakan model pembelajaran menggunakan siaran radio daerah setempat. Siswa tetap mendapatkan hak belajar, terfasilitasi kebutuhannya dan tujuan belajar tetap bisa dicapai.

Bapak dan Ibu Guru, untuk mengetahui lebih jauh bagaimana guru-guru di berbagai daerah memilih model PJJ dan memandu murid melibatkan sumber daya dan kesempatan di dalam komunitas guru sebagai sumber belajar.

Silahkan unduh dan pelajari Surat Kabar Guru Belajar edisi Sekolah Lawan Corona. klik disini 


4. Kuis Model Pembelajaran Jarak Jauh
5. Kuis Model Pembelajaran Jarak Jauh Tahap 1 – Topik 5
skor I = 80%
skor II = 100%
Refleksi Pembelajaran Tahap 1 – Topik 5


G. Penggunaan Teknologi dalam Pembelajaran Jarak Jauh

1. Integrasi Teknologi dalam Pembelajaran
Cara pandang lama yang beranggapan bahwa kombinasi pengetahuan pedagogi (P) dan pengetahuan konten (K) saja cukup dimiliki guru, sedikit demi sedikit mulai berubah. Pada tahun 1980-an dunia pendidikan mulai mengalami perubahan besar, dimana teknologi mulai menjadi bagian yang terdepan dalam pendidikan. Hal ini terjadi terutama terjadi karena berkembangnya inovasi teknologi digital yang menggabungkan perangkat keras dan lunak seperti komputer, game dan internet, serta aplikasi yang mendukungnya. Perkembangan teknologi ini kemudian dimanfaatkan dalam pembelajaran. Ini terlihat dengan munculnya berbagai game pendidikan.

Perubahan pendidikan yang dinamis mulai beralih pada integrasi pengetahuan pedagogi (P), pengetahuan konten (K), dan pengetahuan teknologi (T), yang mulai diterapkan dalam pembelajaran. Pengetahuan  pedagogi merupakan pengetahuan mengenai proses dan praktik atau metode belajar-mengajar. Pengetahuan konten adalah pengetahuan mengenai mata pelajaran yang akan dipelajari. Sementara, pengetahuan teknologi adalah pengetahuan mengenai standar teknologi mulai dari buku, kapur dan papan tulis, atau teknologi yang lebih canggih seperti internet dan video digital.

Integrasi pengetahuan pedagogi (P), pengetahuan konten (K), dan pengetahuan teknologi (T) menciptakan pengetahuan Konten Pedagogis Teknologi (KPT). Pengetahuan ini:

  1. Merupakan dasar pembelajaran menggunakan teknologi. 
  2. Memberikan pemahaman untuk menampilkan konsep menggunakan teknologi.
  3. Memberikan pemahaman mengenai bagaimana teknologi melibatkan cara-cara pedagogis yang konstruktif untuk mengajarkan konten. 
Silakan pelajari ilustrasi berikut ini:



Jadi sesuai pula dengan pemaparan AECT: Association for Educational Communications and Technology (2004), mengintegrasikan teknologi dalam pendidikan merupakan upaya memfasilitasi pembelajaran dan meningkatkan kinerja dengan cara menciptakan, menggunakan/memanfaatkan, dan mengelola proses dan sumber-sumber teknologi yang tepat. Jelas, tujuan utamanya masih tetap untuk memfasilitasi pembelajaran (agar efektif, efisien dan menarik) serta meningkatkan kinerja.

2. Mempertimbangkan Pengalaman Belajar Siswa
Untuk dapat mengintegrasikan teknologi dalam pembelajaran secara maksimal, Anda perlu mempertimbangkan beberapa hal, terutama mengenai pengalaman belajar yang dialami siswa. 

Sebelumnya melangkah lebih lanjut, mari kita pelajari piramida pengalaman belajar oleh Edgar Dale berikut ini.


Menurut penelitian Dale, metode yang paling tidak efektif berada di bagian teratas piramida dan metode yang paling efektif berada di bagian paling bawah. Pengalaman belajar diberikan dengan tujuan mewakili kenyataan atau hal-hal yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari yang nyata. Semakin jauh Anda bergerak ke bawah piramida, semakin besar pengalaman pembelajarannya dan semakin banyak informasi yang mungkin disimpan siswa. 

Hal ini juga menunjukan bahwa ketika memilih metode pembelajaran, penting untuk Bapak dan Ibu guru ingat bahwa pelibatan siswa dalam proses memperkuat retensi pengetahuan yang didapatkannya. Dengan melihat piramida  pengalaman  belajar Dale diatas, maka Bapak dan Ibu guru dapat menghubungkan keterkaitan antara tujuan pembelajaran, pengalaman belajar dengan pilihan metode pembelajaran, serta penggunaan teknologi dan media pembelajaran, serta berbagai sumber belajar. 

3. Mengenal Media Belajar
Media merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam teknologi pembelajaran. Dalam menerapkan teknologi pembelajaran guru harus menggunakan media agar dapat menyampaikan pesan berupa konsep atau konten pembelajaran sehingga siswa dapat dengan menerimanya dengan baik. Teknologi pembelajaran tidak akan bisa mencapai tujuan pembelajaran dengan baik tanpa adanya media yang dipilih dan digunakan. 

Mari kita sama-sama mempelajari penjelasan mengenai media pembelajaran berikut ini






Kerucut pengalaman Dale akan membantu Bapak dan Ibu guru untuk mempertimbangkan pengalaman belajar seperti apa yang diharapkan dan memilih media yang sesuai berupa media audio, visual, audio visual, atau multimedia.

4. Mengenal Berbagai Sumber Belajar
Bagaimana dengan sumber belajar? 

Sumber belajar adalah berbagai atau semua sumber, baik berupa data, orang dan wujud tertentu yang dapat digunakan siswa dalam belajar, baik secara terpisah maupun terkombinasi sehingga mempermudah siswa dalam mencapai tujuan belajar. 

Sumber belajar dapat memberikan informasi yang diperlukan murid dalam proses pembelajaran, serta memberikan kesempatan belajar seketika, dimana siswa dapat menerima informasi langsung. Selain itu sumber belajar juga dapat mengurangi kesenjangan antara informasi yang bersifat verbal dan abstrak dengan informasi yang konkrit dan sesuai realitas.

Sumber-sumber belajar dapat berupa:

Pesan. Misalnya informasi, cerita rakyat, dongeng, hikayat, dan sebagainya 
Orang. Misalnya guru, instruktur, siswa, ahli, narasumber, tokoh masyarakat, pimpinan lembaga, tokoh karier dan sebagainya
Bahan: buku, transparansi, film, slides, gambar, grafik yang dirancang untuk pembelajaran, relief, candi, arca, komik, dan sebagainya
Alat/ perlengkapan: perangkat keras, komputer, radio, televisi, VCD/DVD, kamera, papan tulis, generator, mesin, mobil, motor, alat listrik, obeng dan sebagainya
Pendekatan/ metode/ teknik, seperti diskusi, seminar, pemecahan masalah, simulasi, permainan, sarasehan, percakapan biasa, diskusi, debat, talkshow dan sejenisnya
Lingkungan berupa; ruang kelas, studio, perpustakaan, aula, teman, kebun atau pasar
Lalu bagaimana Anda mengelola Sumber belajar?


5. Memilih Teknologi dan Media Pembelajaran
beberapa dasar pertimbangan yang diperlukan untuk memilih teknologi dan media pembelajaran di kelas Bapak dan Ibu guru, terutama dalam konteks pembelajaran jarak jauh seperti saat ini. Diantaranya adalah; tujuan belajar, dan pengalaman belajar siswa. Pertimbangan apa lagi yang menjadi dasar pemilihan teknologi dan media pembelajaran? Silahkan membaca infografik berikut ini.



Integrasi teknologi dalam pembelajaran juga diharapkan dapat mengubah pola pembelajaran, yaitu:

Pola pembelajaran siswa pasif menjadi pola pembelajaran siswa aktif 
Pola pembelajaran satu arah menjadi pola pembelajaran yang interaktif
Pola pembelajaran terisolasi – tekstual menjadi pola pembelajaran jejaring – kontekstual
Pola pembelajaran tanpa melibatkan orangtua menjadi pola pembelajaran dengan melibatkan orangtua.
Sekarang mari kita lihat bersama bagaimana memilih teknologi pembelajaran dengan mempertimbangkan faktor-faktor yang sudah kita diskusikan. Silahkan pelajari Infografis Alur Memilih Teknologi untuk Pembelajaran Jarak Jauh. 

6. Kuis Penggunaan Teknologi dalam Pembelajaran Jarak Jauh
7. Kuis Penggunaan Teknologi dalam Pembelajaran Jarak Jauh Tahap 1 – Topik 6
skor I = 80%
skor II = 100%

Perayaan Capaian Belajar Tahap 1 – Topik 6

H. Asesmen Pasca Program Tahap 1





SERTIFIKAT
Bimtek Program Guru Belajar Seri Masa Pandemi COVID-19