SELAMAT DATANG SAHABAT PEMBELAJAR

Senin, 31 Oktober 2022

MENGAPA SAMPAH PERLU KITA KELOLA?

A. Ada apakah dengan sampah plastik?

Memangnya apa pentingnya mengelola sampah plastik? Masih banyak di antara kita yang belum menyadari bahaya sampah plastik bagi hidup kita. Sampah dari bahan plastik dan materi non organik lainya (saset sampo, bungkus mie instan, bungkus minyak goreng, botol minyak gosok, kotak susu UHT, mika, dan styrofoam) membutuhkan waktu sangat lama untuk terurai, namun mereka tidak dapat benar-benar habis melainkan berubah bentuk menjadi mikroplastik.

Bahan mikro partikel (serupa debu super halus) ini tercampur di lahan dan laut. Akibatnya, tanah menjadi tidak subur dan akan mengganggu produksi sumber makanan kita (padi, jagung, singkong, sayuran). Kita dapat mengalami kekurangan sumber pangan. Serbuk mikroplastik yang tercampur di laut, dapat mencelakakan dan termakan oleh biota laut. Tanpa kita sadari, ikan dan produk bahari lainnya yang kita makan mengandung mikroplastik yang berbahaya bagi kesehatan.

Di sisi lain penumpukan sampah plastik utuh yang belum terurai baik di saluran air maupun di lahan penampungan sampah dapat menyebabkan banjir. Sampah plastik dapat mengganggu kelangsungan hidup kita, agar hidup dan bumi kita berlanjut maka kita harus bertindak sekarang

B. Berapa banyak sampah yang manusia hasilkan per tahun?

1. Global: 2,5 miliar ton sampah padat per tahun. Sekitar 275 juta dari sampah tersebut adalah sampah plastik. 8 juta ton sampah plastik diperkirakan masuk ke laut. (Sumber: Ocean Conservancy).

2. Indonesia: 187,2 juta ton sampah dibuang ke laut. Sekitar 57% dari sampah tersebut adalah plastik. Diperkirakan pada tahun 2025 akumulasi sampah di lautan Indonesia akan meningkat dua kali lipat. 75 persen laut di Indonesia termasuk sangat tercemar. (Sumber: www.safetysign.co.id)

3. Gorontalo:  Untuk Gorontalo, produksi sampah per ton adalah 140 juta dan hanya terkelola sekitar 70 juta ton. (Sumber: www.mongabay.co.id)

Dengan penduduk dunia yang semakin meningkat, produksi sampah juga semakin meningkat. Saat ini rasio perbandingan antara plastik dan plankton diperkirakan 1:2. Jika dibiarkan begitu saja, volume plastik akan melebihi ikan pada tahun 2050. Jumlah plastik di laut saat ini sekitar 150 juta ton, ini seperlima dari bobot total ikan yang ada.



C. Berapa lama sampah terurai di alam?

Bayangkan kamu meminum air botol kemasan hari ini, 450 tahun lagi botol itu masih belum terurai secara sempurna di alam. Sampah plastik butuh waktu yang lama untuk bisa terurai secara alami.


D. Dampak Sampah

Dampak membuang sampah sembarangan akan merusak pemandangan, mendatangkan bau yang tidak sedap, mendatangkan banjir level rendah sampai yang tinggi, mendatangkan berbagai penyakit dan dapat mencemari lingkungan.

Maka dari itu, mulai sekarang marilah kita membiasakan diri untuk tidak membuang sampah. Apa sih susahnya membuang sampah pada tempatnya? Hanya mengantongi sampah saja, membawa ke tong sampah, itu mudah banget dan memberikan pengaruh efek kebaikan yang besar.

Pengendalian sampah yang paling sederhana dan efektif adalah dengan menumbuhkan kesadaran dari dalam diri sendiri untuk tidak merusak lingkungan dengan sampah. Mulailah tanamkan niat, bahwa, ‘’Aku harus membuang sampah pada tempatnya. Selain itu diperlukan juga kontrol sosial budaya masyarakat untuk lebih menghargai lingkungan. Peran Pemerintah dalam hal ini juga sangat diperlukan, dengan peraturan-peraturan dan sangsi-sangsi yang ada, diharapkan bisa meminimalkan perusakan lingkungan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.



CARA MENGELOLA SAMPAH

A. Level Individu

Langkah pertama yang harus kita lakukan adalah mengurangi (reduce) penggunaan barang-barang yang menjadi sampah. Misalnya membawa kantong belanjaan sendiri, wadah makanan, dan lain-lain. Langkah kedua adalah memilah sampah. Umumnya dipilah menjadi tiga, yaitu: organik, anorganik, dan B3. Lalu kita bisa menggunakan kembali barang-barang (reuse). Terakhir kita bisa melakukan daur ulang (recycle).


Sampah organik dapat diolah menjadi kompos atau pupuk organik. Dapat pula diolah menjadi pakan ternak. Sampah anorganik diolah menjadi beberapa barang berguna seperti: meja, kursi, ecobrick, tempat pensil, bunga, dan lain-lain.

3R: Reduce, Reuse, Recycle

B. Skala Kecil (Rumah Tangga)

Untuk skala rumah tangga, kita dapat mengelola sampah organik menjadi pupuk kompos. Berikut langkah-langkah membuat sampah organik menjadi kompos atau pupuk organik.




CARA MEMBUAT PUPUK KOMPOS

👉 Alat dan bahan
Alat
1. Wadah penampung berukuran besar dengan penutup (tong atau ember)
2. Sarung tangan
3. Sekop
4. Pacul
Bahan
1. Sampah organik yang sudah dipilih (dedaunan atau sampah rumah tangga)
2. Tanah
3. Arang sekam
4. Pupuk kandang
5. Air secukupnya
6. Kapur
7. Cairan pupul EM4 sebagai tambahan

👉 Cara membuat pupuk kompos

1. Siapkan sampah rumah tangga yang akan diolah menjadi pupuk kompos
2. Pisahkan samapah organik (sisa makanan/dedaunan) dengan sampah plastik. Sampah organik yang nantinya akan digunakan sebagai pupuk kompos.
3. Siapkan wadah berukuran besar untuk membuat pupuk kompos. Jangan lupa bahwa wadah harus dilengkapi dengan penutup agar pupuk yang dibuat tidak akan terkontamisnasi.
4. Masukkan tanah secukupnya ke dalam wadah yang telah diisi dengan sampah organik. Ketebalannya bisa disesuaikan dengan wadah dan banyaknya sampah organik.
5. Siram permukaan tanah tersebut menggunakan air secukupnya.
6. Masukkan sampah organik yang telah dicampur arang sekam dan kapur ke dalam wadah
7. Pastikan sampah disimpan secara merata. Sebisa mungkin ketebalan sampah setara dengan ketebalan tanah.
8. Siram dengan air yang telah bercampur EM4
9. Masukkan lagi tanah berperan sebagai penutup sampah
10. Tutup wadah dengan rapat dan biarkan sekitar tiga minggu.


C. Level Komunitas

Kita bisa membuat bank sampah atau menjadi anggota bank sampah yang sudah ada. Bank Sampah merupakan sebuah sistem pengelolaan sampah berbasis lingkungan masyarakat, yaitu membeli sampah dengan uang tunai atau sembako atau kupon gratis atau barang-barang atau jasa lainnya kepada setiap nasabahnya. Nasabah adalah mereka yang memilah dan menyetorkan sampah ke Bank Sampah.

Mekanisme Sistem Bank Sampah

D. Level Desa

Mekanisme pengelolaan sampah di desa dapat melibatkankerjasama antara pemerintah tingkat kabupaten, kecamatan, pemerintah desa dengan kelompok pemudapemudi yang ada di desa. Atau masyarakat secara mandiri dapat mengelola sampahnya melalui koperasi. Salah satu contoh mekanisme pengelolaan sampah yang melibatkan pemerintah dan kelompok pemuda yaitu mekanisme yang sudah dilakukan di Desa Labuhan Bajo, Kecamatan Utan, Kabupaten Sumbawa.


SMK NEGERI 1  GORONTALO TAHUN PELAJARAN 2022-2023

0 komentar:

Posting Komentar