SELAMAT DATANG SAHABAT PEMBELAJAR

Jumat, 09 Agustus 2019

SOAL HOTS

Contoh Soal HOTS Matematika

 

Sebagaimana kita akui bersama, bahwa dewasa ini soal HOTS begitu menggelora kehadirannya seperti hujan yang ditunggu saat musim kemarau. Saat Indonesia terpuruk di level soal yang membutuhkan keterampilan membaca, mengolah informasi, dan menelaah strategi penyelesaian masalah, maka soal HOTS pun digencarkan dan disosialisasikan agar segenap peserta didik dari tingkatan pendidikan rendah hingga tinggi dijejali dengan soal-soal HOTS.


Sebenarnya apa sih soal HOTS itu? Berikut rangkuman yang dapat dipelajari.
High-order thinking adalah ketika mengingat kembali informasi (recall atau ingatan) diminimalkan dan penekanan diberikan terhadap:
  • Mentransfer dari satu konteks ke konteks lain
  • Memproses dan menerapkan informasi
  • Melihat hubungan antara informasi yang berbeda
  • Menggunakan informasi untuk menyelesaikan masalah
  • Menguji gagasan dan informasi secara kritis
Soal-soal HOTS merupakan instrumen pengukuran yang digunakan untuk mengukur kemampuan berpikir tingkat tinggi, yaitu kemampuan berpikir yang tidak sekadar mengingat (recall), menyatakan kembali (restate), atau merujuk tanpa melakukan pengolahan (recite). Soal-soal HOTS pada konteks asesmen mengukur kemampuan: 
1) transfer satu konsep ke konsep lainnya, 
2)memproses dan menerapkan informasi, 
3) mencari kaitan dari berbagai informasi yang berbedabeda, 
4) menggunakan informasi untuk menyelesaikan masalah, dan 
5) menelaah ide dan informasi secara kritis. 
Meskipun demikian, soal-soal yang berbasis HOTS tidak berarti soal yang lebih sulit daripada soal recall.

Dilihat dari dimensi pengetahuan, umumnya soal HOTS mengukur dimensi metakognitif, tidak sekadar mengukur dimensi faktual, konseptual, atau prosedural saja. Dimensi metakognitif menggambarkan kemampuan menghubungkan beberapa konsep yang berbeda, menginterpretasikan, memecahkan masalah (problem solving), memilih strategi pemecahan masalah, menemukan (discovery) metode baru, berargumen (reasoning), dan mengambil keputusan yang tepat.



Anderson dan  Krathwoll melalui taksonomi yang direvisi memiliki rangkaian prosesproses

yang menunjukkan kompleksitas kognitif dengan menambahkan dimensi
pengetahuan, seperti:

1) Pengetahuan faktual,  
Pengetahuan faktual berisi elemen-elemen dasar yang harus diketahui para peserta didik jika mereka akan dikenalkan dengan suatu disiplin atau untuk memecahkan masalah apapun di dalamnya. Elemen-elemen biasanya merupakan simbol-simbol yang berkaitan dengan beberapa referensi konkret, atau "benang-benang simbol" yang menyampaikan informasi penting. Sebagian terbesar, pengetahuan faktual muncul pada level abstraksi yang relatif rendah. Dua bagian jenis pengetahuan faktual adalah:
  • Pengetahuan terminologi meliputi nama-nama dan simbol-simbol verbal dan nonverbal tertentu (contohnya kata-kata, angka-angka, tanda-tanda, dan gambar-gambar).  
  • Pengetahuan yang detail dan elemen-elemen yang spesifik mengacu pada pengetahuan peristiwa-peristiwa, tempat-tempat, orang-orang, tanggal, sumber informasi, dan semacamnya.  

 2) Pengetahuan konseptual,  
Pengetahuan konseptual meliputi skema-skema, modelmodel mental, atau teori-teori eksplisit dan  implisit dalam model-model psikolog kognitif yang berbeda. Pengetahuan konseptual meliputi tiga
jenis:
  • Pengetahuan klasifikasi dan kategori meliputi kategori, kelas, pembagian, dan penyusunan spesifik yang digunakan dalam pokok bahasan yang berbeda;  
  • Prinsip dan generalisasi cenderung mendominasi suatu disiplin ilmu akademis dan digunakan untuk mempelajari fenomena atau memecahkan masalah masala dalam disiplin ilmu; dan
  • Pengetahuan teori, model, dan struktur meliputi pengetahuan mengenai prinsip-prinsip dan generalisasi-generalisasi bersama dengan hubunganhubungan diantara mereka yang menyajikan pandangan sistemis, jelas, dan bulat mengenai suatu fenomena, masalah, atau pokok bahasan yang kompleks.
3) Pengetahuan prosedural,  
"pengetahuan mengenai bagaimana" melakukan sesuatu. Hal ini dapat berkisar dari melengkapi latihan-latihan yang cukup rutin hingga memecahkan masalah-masalah baru. Pengetahuan prosedural sering mengambil bentuk dari suatu rangkaian langkah-langkah yang akan diikuti. Hal ini meliputi pengetahuan keahlian-keahlian, algoritma-algoritma, teknik-teknik, dan metode-metode secara   kolektif disebut sebagai prosedur-prosedur. 
  • Pengetahuan keahlian dan algoritma spesifik suatu subjek. Pengetahuan prosedural dapat diungkapkan sebagai suatu rangkaian langkah-langkah, yang secara kolektif dikenal sebagai prosedur. Kadangkala langkah-langkah tersebut diikuti perintah yang pasti, di waktu yang lain keputusan-keputusan harus dibuat mengenai langkah mana yang dilakukan selanjutnya. Dengan cara yang sama, kadang-kadang hasil akhirnya pasti, dalam kasus lain hasilnya tidak pasti. Meskipun proses tersebut bisa pasti atau lebih terbuka, hasil akhir tersebut secara umum dianggap pasti dalam bagian jenis pengetahuan.  
  • Pengetahuan teknik dan metode spesifik suatu subjek. Pengetahuan teknik dan metode spesifik suatu subjek meliputi pengetahuan yang secara luas merupakan hasil dari konsensus, persetujuan, atau normanorma disipliner daripada pengetahuan yang lebih langsung merupakan
    suatu hasil observasi, eksperimen, atau penemuan. Bagian jenis pengetahuan ini secara umum menggambarkan bagaimana para ahli dalam bidang atau disiplin ilmu tersebut berpikir dan menyelesaikan masalah-masalah daripada hasil-hasil dari pemikiran atau pemecahan masalah tersebut.  
  • Pengetahuan kriteria untuk menentukan kapan menggunakan prosedur- prosedur yang tepat.
    Sebelum terlibat dalam suatu penyelidikan, para peserta didik diharapkan dapat mengetahui metode-metode dan teknik-teknik yang telah digunakan dalam penyelidikan-penyelidikan yang sama. Pada suatu tingkatan nanti dalam penyelidikan tersebut, mereka dapat diharapkan untuk menunjukkan hubungan-hubungan antara metode-metode dan teknik-teknik yang mereka
    benar-benar lakukan dan metode-metode yang dilakukan oleh peserta didik lain. 
4) Pengetahuan metakognitif
Pengetahuan metakognitif adalah pengetahuan mengenai kesadaran secara umum sama halnya dengan kewaspadaan dan pengetahuan tentang kesadaran pribadi seseorang. Penekanan kepada peserta didik untuk lebih sadar dan bertanggung jawab terhadap pengetahuan dan pemikiran mereka sendiri. Perkembangan para peserta didik akan menjadi lebih sadar dengan pemikiran mereka sendiri sama halnya dengan lebih banyak mereka mengetahui kesadaran secara umum, dan ketika mereka bertindak dalam kewaspadaan ini, mereka akan cenderung belajar lebih baik. 
  • Pengetahuan strategi. Pengetahuan strategi adalah pengetahuan mengenai strategi-strategi umum untuk pembelajaran, berpikir, dan pemecahan masalah.  
  • Pengetahuan mengenai tugas kognitif, termasuk pengetahuan kontekstual dan kondisional.
    Para peserta didik mengembangkan pengetahuan mengenai strategi-strategi pembelajaran dan berpikir, pengetahuan ini mencerminkan baik strategistrategi umum apa
    yang digunakan dan bagaimana mereka menggunakan.
  • Pengetahuan diri.
    Kewaspadaan diri mengenai keluasan dan kedalaman dari dasar pengetahuan dirinya merupakan aspek penting pengetahuan diri. Para peserta didik perlu memperhatikan terhadap jenis strategi yang berbeda. Kesadaran seseorang cenderung terlalu bergantung pada strategi tertentu, dimana terdapat strategi-strategi lain yang lebih tepat untuk tugas tersebut, dapat mendorong ke arah suatu perubahan dalam penggunaan strategi.
Kombinasi dimensi pengetahuan dan dimensi proses kognitif dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

 Tabel. Kombinasi Dimensi Pengetahuan dan Proses Kognitif



HOT (higher order thinking) memberi penekanan lebih pada proses:

  • Mentransfer fakta dari satu konteks ke konteks lain.
  • Memilih, memproses, dan menerapkan informasi.
  • Melihat keterkaitan antara beberapa informasi yang berbeda.
  • Menggunakan informasi untuk menyelesaikan masalah.
  • Menguji informasi dan gagasan secara kritis.

Bentuk Soal Ujian HOT (higher-order thinking) meliputi:

  • Pertanyaan dan jawaban
  • Eksplorasi dan analisis
  • Penalaran informasi bukan ingatan
  • Menilai, mengkritisi, dan menginterpretasi
Sekali lagi, pertanyaan HOT tidaklah selalu lebih sulit

Tipe Soal HOT dapat disajikan dalam bentuk :

  • Pilihan ganda
  • Menjodohkan
  • Isian singkat
  • Esai
  • Unjuk kerja
  • Portofolio
Untuk soal HOTS yang disajikan dalam bentuk pilihan ganda diupayakan stimulus soal merupakan konteks dunia nyata. Kemudian pertanyaan dalam soal harus menuntut proses berpikir secara kritis, logis, metakognisi, dan kreatif, tidak lagi sekedar ingatan atau pemahaman.

Ada beberapa cara yang dapat dijadikan pedoman oleh para penulis soal untuk menulis butir soal yang menuntut berpikir tingkat tinggi, yakni materi yang akan ditanyakan diukur dengan perilaku sesuai dengan ranah kognitif Bloom pada level analisis, evaluasi dan mengkreasi, setiap pertanyaan diberikan dasar pertanyaan (stimulus) dan soal mengukur kemampuan berpikir kritis.

Menilai atau mengukur bukan sekadar untuk menghafal sejumlah informasi, namun lebih kepada bagaimana memproses sejumlah informasi untuk mendapatkan solusi dari permasalahan yang diajukkan
Menilai atau  mengukur keterampilan yang lebih kompleks seperti berpikir kritis dan merangsang siswa untuk mengintrepretasikan, menganalisa atau bahkan mampu memanipulasi informasi sebelumnya sehingga tidak monoton.

Higher-order thinking  menunjukkan pemahaman terhadap informasi  dan bernalar (reasoning) bukan hanya sekedar mengingat informasi. Kita  tidak menguji ingatan, sehingga kadang-kadang perlu untuk menyediakan informasi yang diperlukan untuk menjawab pertanyaan dan siswa menunjukkan pemahaman terhadap gagasan dan informasi dan/atau memanipulasi  atau menggunakan informasi tersebut.

 Teknik kegiatan-kegiatan lain yang dapat mengembangkan keterampilan berfikir kritis dan kreatif siswa dalam bentuk menjawab pertanyaan-pertanyaan inovatif:

  • Adakah Cara lain? (What’s another way?), 
  • Bagaimana jika…? (What if …?), 
  • Manakah yang salah? (What’s wrong?), dan 
  • Apakah yang akan dilakukan? (What would you do?) (Krulik & Rudnick, 1999).

Bagaimana Butir Soal yang dapat menuntut HOTS ?

Agar butir soal yang ditulis dapat menuntut berpikir tingkat tinggi, maka setiap butir soal selalu diberikan dasar pertanyaan (stimulus) berbentuk sumber/bahan bacaan seperti: teks bacaan, paragrap, teks drama, penggalan novel/cerita/dongeng, puisi, kasus, gambar, grafik, foto, rumus, tabel, daftar kata/symbol, contoh, peta, film, atau suara yang direkam, dianalisis, dievaluasi, dan dikreasikan.


 KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI


Teknik Penulisan Butir soal HOTS

  • Perhatikan cakupan materi yang diharuskan untuk level pendidikan 
  • Perhatikan beberapa kompetensi yang diharapkan pada tiap level pendidikan yang kemudian diturunkan menjadi beberapa indikator dan tujuan dari pembelajaran berdasarkan anjuran yang tertuang pada kurikulum
  • Penggunaan pengetahuan dasar untuk suatu cakupan materi sangat mungkin berbeda sesuai dengan level pendidikan 
  • Menggunakan pengetahuan atau kemampuan dasar nya untuk menyesaikan permasalahan yang ada
  • Dalam taksonomi Bloom tingkatan yang paling rendah dapat menjadi pengetahuan dasar untuk menjawab pertanyaan ke tingkatan selanjutnya

Contoh soal Matematika HOTS

Berikut ini saya sajikan beberapa contoh soal kategori HOTS (High Order Thinking Skill) mata pelajaran matematika.

Contoh soal 1
Pada sebuah kompetisi sepakbola yang diikuti oleh 38 tim, penentuan tim juara adalah berdasarkan perolehan poin terbanyak, dengan ketentuan perolehan poin sebagai berikut:
  • Tim yang menang memperoleh poin 3
  • Jika pertandingan seri, masing-masing tim memperoleh poin 1
  • Tim yang kalah memperoleh poin 0

Tabel berikut memuat posisi sementara 6 tim teratas dari total 38 tim dengan sisa 5 kali pertandingan.




Setiap tim tersebut akan saling bertemu pada 5 pertandingan sisa. Pernyataan yang tepat berdasarkan data tersebut adalah ....
A. Tim A akan menjadi juara hanya dengan memenangkan 3 kali pada pertandingan sisa dan salah satunya menang atas tim B.

B. Tim B akan menjadi juara hanya dengan memenangkan 4 kali pertandingan sisa dan salah satunya menang atas tim A.
C. Jika tim C memenangkan semua pertandingan sisa, maka posisi tim B masih mungkin berada di atas tim C.
D. Jika tim B selalu seri pada semua pertandingan sisa, maka tim E tidak mungkin berada di atas tim C.
E. Tim F akan menjadi juara jika memenangkan semua sisa pertandingan dan tim A selalu kalah pada semua sisa pertandingan.

 ----------------------------------------------

Contoh Soal 2.
Kompetensi Dasar:
3.21.  Mendeskripsikan data dalam bentuk tabel atau diagram/plot tertentu yang sesuai dengan informasi yang ingin dikomunikasikan.
Materi : Statistika 
Indikator :
Disajikan suatu diagram batang ganda dari catatan mengenai banyaknya panggilan telepon masuk dan keluar perhari dalam 9 hari. Siswa dapat membaca data pada diagram batang ganda.
Soal  :
Suatu perusahaan telekomunikasi sedang melakukan survey untuk melihat aktivitas pelanggannya dalam melakukan panggilan telepon. Suatu hari Rana mendapatkan tugas dari perusahaan telekomunikasi tersebut untuk mencatat banyaknya panggilan telepon yang ia lakukan pada suatu periode hari-hari yang berurutan. Hasil catatan Rana disajikan dalam grafik di bawah ini:











Pertanyaan:
1. Rana melakukan surveynya selama ….
   a. 6 hari
   b. 7 hari
   c. 8 hari
   d. 9 hari
2. Rana sama sekali tidak melakukan panggilan keluar pada hari ke- ….
3. Rana menerima  panggilan masuk  lebih banyak daripada panggilan keluar untuk pertama kalinya pada hari ke- ….

Kunci Jawaban :
1. 9 hari.
2. Hari ke-7
3. Hari ke-4
 --------------------------------------------
Contoh Soal 3
Kompetensi Dasar:
3.8 Memprediksi pola barisan dan deret aritmetika dan geometri atau barisan lainnya melalui pengamatan dan memberikan alasannya.
Materi : Pola Barisan
Indikator: Diberikan data barisan tempat duduk dalam suatu ruangan pertunjukan yang terdiri dari 6 baris dan harga tiket:
(1) menentukan banyaknya tempat duduk yang tersedia, jika diketahui banyaknya kursi pada empat baris pertama, di mana selisih banyaknya tempat duduk antara 2 baris yang berurutan adalah berbeda-beda
2) menentukan harga tiket untuk suatu baris tertentu, jika diketahui pemasukan total yang diinginkan dari penjualan seluruh tiket.
Soal:
OSIS suatu sekolah mengadakan pentas seni untuk amal yang terbuka untuk masyarakat umum. Hasil penjualan tiket acara tersebut akan disumbangkan untuk korban bencana alam. Panitia memilih tempat berupa gedung pertunjukan yang tempat duduk penontonnya berbentuk sektor lingkaran terdiri dari enam baris.
contoh soal HOTS matematika

Banyaknya kursi penonton pada masing-masing baris membentuk pola barisan tertentu.
1) Jika pada baris pertama terdapat 25 kursi, baris kedua 35 kursi, baris ketiga 50 kursi,  baris keempat 70 kursi, dan seterusnya. Tentukanlah banyaknya seluruh tempat duduk pada gedung pertunjukan itu.
Tuliskanlah langkah penyelesaiannya.
2) Apabila harga tiket baris pertama adalah paling mahal dan selisih harga tiket antara dua baris yang berdekatan adalah Rp10.000,00, dengan asumsi seluruh kursi penonton terisi penuh,tentukanlah harga tiket yang paling murah agar panitia memperoleh pemasukan sebesar Rp22.500.000,00
Tuliskanlah langkah penyelesaiannya.
Jawab:
Baris: 1 2 3 4 5 6
Kursi: 25____35____50____70___95____125
Selisih:       10          15       20         25         30
(1) Kapasitas total = 25 + 35 + 50 +70 + 95 + 125
                                = 400 tempat duduk
(2) Misal: 
tiket termurah = x (dalam ribuan)
125x + 95 (x + 10) + 70 (x + 20) + 50 (x + 30) + 35 (x + 40) + 25 (x + 50) = 22.500
                 400x + 950 + 1.400 + 1.500 + 1.400 + 1.250 = 22.500
                                    400x + 6.500 =22.500
                                      400x          = 16.000
                                     x         =        40
Jadi, harga tiket termurah adalah: Rp40.000,00
Penskoran:
Langkah benar, hasil akhir benar, kode = 2
Langkah benar, hasil akhir salah, kode = 1
Menjawab salah dengan langkah dan tanpa langkah, kode = 0
Tidak menjawab, kode = 9
Itulah beberapa contoh soal matematika kategori HOT, semoga dapat dijadikan sebagai bahan acuan dan perbandingan dalam pembuatan soal-soal matematika berkategori HOT.
Tidak dapat dipungkiri lagi, arah kebijakan kurikulum pendidikan sekarang ini menuntut pembelajaran--terutama pada penilaiannya diarahkan agar berkaitan dengan kemampuan peserta didik secara sebenarnya, berbasis kinerja peserta didik, dapat memotivasi belajar , menekankan pada kegiatan dan pengalaman belajar peserta didik, dan memberi kebebasan peserta didik untuk mengkonstruksi responnya.

Untuk itu soal yang diberikan harus mampu mengembangkan kemampuan berpikir divergen, menekankan konteks yang mencerminkan dunia nyata, terkait dengan dunia kerja, menggunakan data yang diperoleh langsung dari dunia nyata serta menggunakan berbagai cara dan instrumen.
https://www.matematrick.com/2016/09/contoh-soal-matematika-higher-order.html
https://pak-anang.blogspot.com/2018/10/contoh-soal-hots-matematika-smp-dan.html

0 komentar:

Posting Komentar